Jadi Inspirasi, Program Bermanfaat CSR PLN UIP Kalbagtim

- Rabu, 14 Agustus 2019 | 10:44 WIB

BALIKPAPAN- Patut menjadi contoh. Hal ini layak disematkan terhadap warga Lamaru, Balikpapan Timur yang menciptakan terobosan baru dengan inovasi ciamik yakni menyulap sampah menjadi kerajinan tangan bermanfaat. 

Ya, sekelompok warga yang didominasi kaum emak-emak ini tergabung dalam wadah bernama Kampoeng Kenangan Lamaru. Yakni salah satu program kerjasama PLN UIP Kalbagtim dalam pemberdayaan masyarakat, pelestarian lingkungan dan peningkatan ekonomi. 

Kampoeng Kenangan sendiri terbilang baru yakni berjalan empat bulan. Namun karyanya tidak bisa dianggap sebelah mata. Salah satunya ialah menyulap gedebok alias pelepah pohon pisang menjadi kerajinan tangan bernilai jual cukup tinggi. Kerajinan tangan tersebut murni dibuat oleh kaum emak-emak warga Lamaru yang membuat kerajinan itu disebuah workshop kecil di Jalan Mulawarman, Gang Kangkung RT 12 Kelurahan Lamaru, Balikpapan Timur itu.

Proses pembuatannya tentu susah-susah gampang. Dimana pelepah pisang yang sudah tidak digunakan lagi direndam selama tiga hari oleh ibu-ibu Kampoeng Kenangan ini lalu setelah itu direbus. Usai direbus pelepah pisang tersebut diblender hingga menjadi cairan mirip seperti dodol. Selanjutnya cairan berwarna cokelat itu dicetak kedalam wadah (screen) untuk dijadikan bahan dasar berupa kertas yang terbuat dari pelepah pisang itu. Usai menjadi kertas berukuran sekira 50 kali 50 centimeter lalu dijemur sampai benar-benar kering. Setelah kering barulah warga Kampoeng Kenangan ini membuat berbagai kerajinan tangan.

"Kalau sudah jadi bahan dasarnya baru dibuat sudah kerajinannya. Yang penting bahannya dulu yang kertas dari gedebok pisang ini. Dan semua itu hampir semuanya dikerjakan oleh ibu-ibu," kata Siti Lestari, Sekretaris Kampoeng Kenangan Lamaru saat menggelar pameran kerajinan tangan di Atrium Plaza Balikpapan, kemarin (13/8).

Dalam mendapatkan bahan dasar berupa pelepah pisang, para ibu ini berkeliling mencari pohon pisang yang tidak terpakai lagi. Tidak sulit mendapatkannya, karena Lamaru memiliki lahan pertanian cukup luas. 

"Di kawasan kami kan banyak kebun pisang, jadi yang sudah nggak kepakai lagi kami ambil untuk di daur ulang," tuturnya.

Ada berbagai kerajinan tangan yang berhasil dibuat seperti kotak tisu, kotak pensil, goodie bag, pot hias, hingga gantungan kunci. Harganya pun bervariasi, mulai dari Rp 10 ribu sampai ratusan ribu rupiah tergantung bentuk dan ukuran. Tentu semuanya ramah lingkungan sekaligus membantu pemerintah dalam hal mengurangi jumlah sampah khususnya sampah plastik. 

Tidak hanya dari pelepah pisang saja, kerajinan tangan lainnya juga ada yang dibuat dari pucuk buah nanas dan daur ulang kertas tidak terpakai. Hal ini sangat efektif dalam mengurangi sampah kertas yang berjumlah ribuan ton. Sehingga adanya Kampoeng Kenangan ini dinilai juga mampu mengurangi emisi gas rumah kqca dan menghemat biaya dalam pembuatan kertas baru.

"Keuntungan dari daur ulang kertas termasuk hemat energi, air dan ruang Tempat Pembuangan Sampah (TPA), juga mengurangi emisi gas rumah kaca dan dengan daur ulang berarti kita menghemat biaya, sumber daya yang berkelanjutan untuk membuat produk kertas baru," terang Ketua Kampoeng Kenangan Lamaru, Tri Harjono.

Kedepannya Kampoeng Kenangan Lamaru ini berharap karya-karyanya ataupun terobosannya menjadi inspirasi bagi kampung lainnya. Serta berharap karyanya dikenal oleh banyak orang bahkan diminati hingga sampai kedaerah lain.

"Ya harapan kami tentu agar produk kami dikenal hingga sampai luar daerah. Berharap juga agar produk kami digunakan banyak orang termasuk pemerintah," harapnya.

Sementara itu GM PLN UIP Kalbagtim, Muhammad Ramadhansyah mengatakan, program kerjasama dengan Kampoeng Kenangan ini merupakan salah satu bentuk CSR nya tahun 2019 ini. Dimana pihaknya lebih mengedepankan program yang berkelanjutan seperti kelompok Kampoeng Kenangan yang mampu menghasilkan karya seni dan bermanfaat. Dimana dalam pelaksaan program ini pihaknya juga dibantu oleh Yayasan Peduli sebagai pendamping mulai dari terbentuknya kelompok hingga nantinya kelompok siap menghadapi pasar konsumen yang beragam.

"Program ini mencakup banyak sektor untuk CSR yaitu utamanya adalah pelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan ekonomi. Diharapkan program ini dapat berjalan dengan baik sebagaimana mestinya dan memberikan manfaat bagi pelaksana dan lingkungan sekitar. Kami sangat konsen terhadap hal seperti ini yakni program yang berkelanjutan dan sangat bermanfaat buat semuanya," pungkasnya. (**/yad/cal)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X