Gangguan Pernafasan hingga Jantung Koroner

- Jumat, 16 Agustus 2019 | 10:21 WIB

BALIKPAPAN–Pemkot melalui Puskesmas Marga Sari bertindak cepat mencegah gangguan kesehatan sebagai dampak kebakaran yang terjadi di area kilang minyak Pertamina, kemarin. Api disertai asap hitam pekat membumbung tinggi sehingga berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan terhadap warga sekitar, salah satunya Marga Sari yang berdekatan dengan area kilang minyak.

"Upaya untuk mencegah masalah kesehatan yang terjadi, kami memberikan masker di seputar kawasan Marga Sari," kata Kepala Puskesmas Marga Sari, dr Susliani Pancawinarsih.

Asap kebakaran, dia menjelaskan, bisa menimbulkan gangguan kesehatan baik jangka pendek maupun panjang. Yang Paling parah, kondisi ini bisa menyebabkan sakit jantung dan stroke yang berujung pada kematian. Asap akibat kebakaran biasanya mengandung ozon, oksida nitrogen, sulfur oksida, karbon monoksida, dan logam berat. Kandungan-kandungan ini semua, terutama ozon, dapat memicu gangguan kesehatan dalam jangka pendek. Ini biasanya menyerang saluran pernapasan.

"Kesehatan jangka pendek itu yakni Batuk, iritasi tenggorokan, hingga infeksi saluran napas atas, serangan asma, dan sesak napas," ucap dr Susliani.

Sedangkan efek jangka panjang, lanjut dia, memicu peradangan dan penyempitan pembuluh darah. Kabut asap mengandung materi partikulat (particulate matter). Bahayanya, bisa memicu serangan jantung pada individu yang rentan, yakni yang memiliki riwayat serangan jantung atau faktor risiko penyakit jantung koroner.

Adapun beberapa masalah kesehatan yang timbul pada masyarakat akibat polusi asap antara lain, dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, tenggorokan, memicu reaksi alergi, peradangan dan mungkin juga infeksi, kabut asap dapat memperburuk asam dan penyakit paru kronis lainnya seperti bronkitis kronik dan PPOK, kemampuan kerja paru menjadi berkurang dan menyebabkan orang mudah lelah dan mengalami kesulitan bernapas.

Sedangkan bagi yang berusia lanjut dan anak-anak mereka yang punya penyakit kronik dengan daya tahan tubuh rendah serta ibu hamil, akan lebih rentan untuk mendapatkan gangguan kesehatan serta kemampuan paru dan saluran pernapasan mengatasi infeksi berkurang sehingga menyebabkan lebih mudah terjadi infeksi.

"Secara umum berbagai penyakit kronik juga dapat memburuk dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) lebih mudah terjadi, utamanya karena ketidakseimbangan daya tahan tubuh dan buruknya lingkungan," papar dia. (may/yud)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X