Terkait Kebakaran di Area Kilang Minyak, Empat Orang Diperiksa Polres

- Jumat, 16 Agustus 2019 | 10:48 WIB

BALIKPAPAN-Wali Kota Rizal Effendi meminta Pertamina segera membuat laporan resmi atas kebakaran yang terjadi di area kilang minyak Pertamina pada Kamis (15/8) pagi. Orang nomor satu di Kota Beriman itu mengungkapkan warga masih trauma dengan insiden yang terkait pengelolaan minyak. Tentu masih segar dalam ingatan, pada 31 Maret 2018 tumpahan minyak terjadi di perairan Balikpapan hingga akhirnya terbakar. Lima orang meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan karena terpanggang api yang berkobar hebat di laut. Hutan mangrove tercemar, hujan disertai ceceran minyak mentah mengguyur. Waktu itu pihak Pertamina membantah terjadinya tumpahan minyak dari pipa jalur PPU-Balikpapan berasal dari pipanya. Belakangan terungkap, memang ada pipa Pertamina yang patah terkena jangkar kapal.

“Masyarakat masih trauma. Kami kaget dan was-was,” ucap Rizal soal kebakaran di area kilang, kemarin.

Wali Kota Rizal menegaskan, sudah meminta Pertamina agar membuat laporan resmi yang ditujukan kepada dirinya. Laporan ini harus diterimanya secepat mungkin. Supaya dia bisa menjelaskan kepada masyarakat mengenai insiden yang terjadi. Meskipun masih dalam tahap investigasi, namun ada dugaan indikasi kelalaian prosedur sehingga terjadi kebakaran.

"Kita minta cek betul SOP-nya, bisa saja SOP-nya kurang bagus itu," tegas wali kota.

Lebih lanjut Rizal mengutarakan, jika memang ada kebocoran pipa dan dilakukan perbaikan, seperti pengelasan, seharusnya dipikirkan mengenai percikan api dari kegiatan tersebut. Jangan sampai terjadi kelalaian yang mengakibatkan kejadian seperti kebakaran di laut tahun lalu.

"Ini kan peristiwa kedua ya. Harusnya Pertamina mengecek SOP," tegasnya.

Rizal mengatakan sudah menginstruksikan instansi terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk memeriksa dampak kebakaran di area kilang. Terutama terhadap perubahan kondisi lingkungan khususnya potensi terjadinya pencemaran udara.

"Sudah saya minta Pak Sur (Kepala DLH Balikpapan Suryanto, Red) dan teman-teman untuk turun. Karena asapnya hitam sekali," tutupnya.

TAK ADA KORBAN JIWA

Secara terpisah, Kapolres Balikpapan, AKBP Wiwin Firta mengungkapkan kilang Pertamina masuk dalam obyek vital Nasional sehingga perlu dilakukan penjagaan khusus.

"Ini kawasan Obyek vital Nasional sehingga diperlukan penanganan khusus, untuk sementara kami masih melakukan investigasi bersama Pertamina untuk mengetahui mengapa bisa terjadi peristiwa ini," ungkapnya saat dihubungi, kemarin.

Perwira Polisi berpangkat dua bunga di pundak ini membeberkan, sudah ada empat orang karyawan Pertamina yang bertanggung jawab dalam pengelolaan di area kejadian, dan saat ini sedang dilakukan pemeriksaan. "Para karyawan masih sekitar empat orang," sebutnya.

Orang nomor satu di Polres Balikpapan ini memastikan saksi akan terus bertambah, guna mempertajam penyelidikan hingga mengarah pada ada tidaknya unsur-unsur pidana. "Untuk ke arah sana (tindak pidana, Red) menunggu hasil investigasi ya," tegasnya.

Dalam insiden tersebut Wiwin memastikan tidak ada korban jiwa. Kendati demikian dia meminta kepada masyarakat yang ada di sekitar area kilang Pertamina untuk selalu meningkatkan kewaspadaan. "Saat ini api sudah padam, masyarakat tetap bisa beraktifitas nornal dan tetap waspada hati-hati," imbau kapolres. (pri/yud)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X