BALIKPAPAN-Masa jabatan Wali Kota Rizal Effendi dan Wakil Wali Kota Rahmad Mas’ud sebentar lagi akan berakhir. Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku lembaga negara yang bertugas menyelenggarakan pemilihan umum, dalam hal ini pemilihan kepala daerah, telah melakukan sejumlah persiapan.
Pada Oktober nanti, KPU mempersilakan putra dan putri terbaik Kota Balikpapan untuk mendaftarkan diri sebagai bakal calon wali kota dan wakil wali kota yang akan bertarung pada pilkada serentak, September 2020.
“Proses pendaftaran kepala daerah rencananya akan di-launching Oktober. Kami persilakan bakal calon wali kota maupun wakil wali kota untuk mendaftar lewat jalur partai politik maupun jalur independen (perseorangan, Red),” kata Ketua KPU Kota Balikpapan, Noor Thoha kepada Balikpapan Pos, kemarin (18/8).
Menurutnya, launching ini bertujuan agar warga Balikpapan mengetahui bahwa tahapan pemilihan wali kota dan wakil wali kota akan segera dimulai. “Bagi yang akan maju lewat jalur independen, kami persilakan untuk melakukan konsultasi dengan KPU. Soalnya untuk lewat jalur parpol, mayoritas syaratnya sudah banyak yang mengetahui,” terangnya.
Bagi yang ingin mencalonkan diri lewat jalur independen, disarankan mulai mempersiapkan syarat-syarat pencalonan yang ditetapkan oleh KPU. “Untuk jalur independen minimal menyiapkan 40 ribu KTP sebagai bukti dukungan untuk maju sebagai calon wali kota dan wakil wali kota,” terangnya.
Thoha menuturkan, untuk penyerahan berkas calon kepala daerah jalur independen dibuka Maret 2020. Setelah berkas dimasukkan, tahap selanjutnya adalah verifikasi oleh KPU. “Untuk syarat pencalonan seperti biasa lebih ke pribadi, seperti mengantongi ijazah asli. Sedangkan syarat dukungan, yakni 40 ribu e-KTP,” terangnya.
KPU Balikpapan, kata Thoha, juga telah mengalokasikan anggaran untuk tiga pasang bakal calon jalur independen “Alokasi anggarannya sudah termasuk Rp 55 miliar yang kita usulkan kepada Pemkot Balikpapan untuk Pilwali 2020,” pungkasnya. (dan/vie/k1)
