Saksi yang Diperiksa Bertambah, Pertamina: Investigasi Butuh Dua Minggu

- Senin, 19 Agustus 2019 | 11:29 WIB

BALIKPAPAN-Aneh, penyebab kebakaran di area kilang minyak Pertamina RU V pada Kamis (15/8) lalu belum terungkap. Empat saksi telah diperiksa polisi, namun masih belum dapat disimpulkan mengapa kebakaran terjadi. Kapolres Balikpapan AKBP Wiwin Firta mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan berencana akan menambah daftar saksi. Penambahan saksi tersebut dijadwalkan pada Senin (19/8) hari ini.

“Nanti kami cek lagi ke kasat serse. Kemarin kami ada tambahkan,” kata Wiwin usai pelaksanaan pengibaran bendera di Lapangan Merdeka, Sabtu (17/8) lalu.

Saksi tambahan yang akan diperiksa penyidik, lanjut Wiwin, merupakan karyawan Pertamina yang paham betul mengenai insiden tersebut. Namun dirinya belum bisa membeberkan siapa saja yang dipanggil. “Tapi kami lihat di lapangan dulu dan dari polda seperti apa,” tutur dia.

Manager Region Communications and CSR Kalimantan, Heppy Wulansari saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab terjadinya kebakaran lantaran masih melakukan investigasi internal. Untuk mengetahui penyebabnya dibutuhkan waktu yang tidak sebentar, yakni sekira satu sampai dua minggu lagi.

“Belum Mas, masih menunggu. Kemungkinan satu sampai dua minggu lagi,” bebernya.

Sebelumnya Heppy menegaskan, kebakaran yang terjadi bukanlah di area pekerjaan turn around (TA). Posisi kebakaran terjadi di salah satu pipa minyak mentah, sehingga membuat asap hitam mengepul ke udara. Meski begitu, asap yang mengarah ke permukiman warga masih dalam kategori wajar alias tidak berbahaya.

“Tidak terlalu berbahaya, kami sudah memberikan masker dan sosialisasi begitu tahu ada peristiwa kebakaran. Sebab, ‘kan saat itu angin kencang, sehingga asap terbawa sampai ke permukiman,” pungkas dia.

Kebakaran di area objek vital nasional, kilang minyak pada Kamis (15/8) sekira pukul 09.15 Wita, membuat warga Kota Minyak benar-benar panik. Bagaimana enggak panik, asap hitam pekat dan tebal membumbung tingi ke langit dan terlihat dari berbagai penjuru sudut kota.

“Jam 9-nan saya lihat tadi, sempat kaget langsung saya bangunin istri sama anak saya,” ucap Muhidin, warga sekitar kilang.

Selain melihat kepulan asap tebal, Muhidin juga mencium aroma minyak terbakar. Pasalnya, jarak rumahnya hanya sekira 500 meter dari lokasi api. “Baunya masih kecium, seperti bau solar nah,” katanya.

Warga lainnya, Tono mengatakan, api yang terlihat di dalam kepulan asap tebal sempat padam. Bahkan asap yang ditimbulkan sempat memutih. Akan tetapi, selang beberapa waktu api kembali menyala dan semakin membesar.

“Tadi sempat mati kami tenang, tapi kok tahu-tahu nyala lagi. Bahkan makin besar ini,” timpal Toni.

Tono menyebut, sebelumnya warga memang mendapat imbauan dari pihak Pertamina, jika akan terdapat pembuangan kotoran atau limbah dari dalam kilang. Namun dirinya tidak menyangka yang terjadi seperti ini. “Memang kemarin, satu minggu lalu, ada imbauan dari Pertamina soal pembuangan limbah atau buang kotoran. Tapi ‘kan nggak nyangka seperti ini,” katanya.

Menurut informasi yang diterima Tono, kejadian kebakaran di dalam area kilang ini lantaran adanya kebocoran pipa. Hal itu diketahuinya dari informasi sang anak yang bekerja di dalam area kilang. “Kata anakku ada kebocoran pipa di dalam itu,” pungkasnya. Akibat dari kejadian itu, aliran listrik di kawasan Karang Anyar dilakukan pemadaman.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi dampak panas yang disebabkan kebakaran. Pasalnya, kawasan RT 39 Kelurahan Karang Jati berdampingan dengan kawasan kilang. Hanya berbatasan dengan tembok. (yad/yud/k1)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB
X