200 Awak Kapal Ikut Diklat Pemberdayaan Masyarakat

- Rabu, 21 Agustus 2019 | 11:42 WIB

BALIKPAPAN-Sebanyak 200 nakhoda dan awak kapal layar motor tradisional penangkap ikan mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) pemberdayaan masyarakat. Kegiatan yang digelar Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Balikpapan ini dilaksanakan di Hotel Mega Lestari, 19-24 Agustus.

Kegiatan ini juga menggandeng Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar. Acara dibuka Wakil Direktur Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar, Mustamin. Tampak pula hadir Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Balikpapan Muhammad Noor, Kepala KSOP Kelas 1 Balikpapan Capt Jhonny Runggu Silalahi. Kemudian Kabid Perikanan Tangkap Dinas Perikanan dan Kelautan Kaltim Susi, Kabid Perikanan Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DP3) Balikpapan Titi Hasanah.

Materi kegiatan diklat, antara lain, pembelajaran basic safety training (BST) kapal layar motor (KLM) dan surat keterangan kecakapan (SKK) 30/60 mil. Praktik fire fighting, sea survival, dan terakhir dilakukan pembagian life jacket bagi seluruh peserta diklat.

“Kami berharap para peserta dapat menerapkan sekaligus menularkan ilmu yang diperoleh saat di lapangan,” kata Asisten II Pemkot Muhammad Noor.

Diklat ini sebagai upaya mewujudkan pelayaran yang aman dan diucapkan terima kasih kepada KSOP yang telah memfasilitasi masyarakat nelayan.

“Semoga para nelayan punya keahlian melaut. Sesuai profesinya, nelayan tradisional perlu kecakapan dan miliki kompetensi standar keselamatan insiden dan antisipasi awak kapal prosedur keselamatan di laut,” harap M Noor.

Dia berharap ke-200 peserta yang berprofesi sebagai pelaut dan calon pelaut kapal-kapal tradisional yang membawa penumpang, nelayan, dan KLM asal Balikpapan dapat mengikuti pelatihan hingga tuntas. Karena, jika dinilai dengan uang, biaya pelatihan untuk masing-masing peserta sangat mahal.

“Hal ini harus disyukuri peserta, karena berkesempatan turut serta dalam pelatihan. Semoga harapan pemerintah agar para motoris dan pelaut dapat memanfaatkan pelatihan ini, karena lebih diutamakan upaya keselamatan di laut agar aman,” harap Mustamin.

Sementara Kepala Kantor KSOP Kelas 1 Balikpapan, Jhonny Runggu berharap, para motoris dan nelayan tidak mencari ikan di alur pelayaran. “Apalagi, saat ini kondisi kapal-kapal besar lebih dari 10 meter. Tentunya jika terjadi kapal besar tidak dapat melakukan manuver dengan cepat, bisa berbahaya bagi kapal kecil,” harap Jhonny.

Begitu pula nelayan, supaya mereka tahu bagaimana navigasi dan sertifikat untuk kecakapan 60 mil. Tentunya kapal sudah dapat mencapai Pulau Balabalagan.

“Manfaatkan kegiatan pelatihan dengan benar agar dapat diterapkan pada aktivitas di laut. Kami juga berterima kasih atas keikutsertaan para peserta. Akan ada kesempatan untuk pelaut lainnya yang belum ikut serta di pelatihan mendatang,” harapnya. (han/vie/k1)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X