BALIKPAPAN– Merasa nyaman saat bertransaksi di pasar merupakan harapan semua pembeli dan pedagang. Kondisi sarana prasarana harus mendukung untuk kenyamanan ketika bertransaksi. Jika kondisi bangunan terlihat bagus dan bersih, pembeli akan banyak yang datang. Demi mendukung dan membuat nyaman ketika bertransaksi, khususnya di Pasar Sepinggan, Kecamatan Balikpapan Selatan (Balsel), Dinas Perdagangan melakukan rehab yang telah berjalan sekira sepekan ini.
“Ya di sini (Pasar Sepinggan) ada renovasi yang dilakukan di petak pedagang ikan,” kata Kepala UPT Wilayah IV Pasar Sepinggan, Lily Suhernawati saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (22/8) siang.
Pada rehab yang dilakukan tersebut, yakni pembongkaran petak pedagang secara bertahap. Untuk penjual ikan yang lapaknya dibongkar, pengelola Pasar Sepinggan memindahkan di tempat penampungan sementara (TPS) yang tak jauh dari petaknya masing-masing.
“Ada 68 petak penjual ikan di Pasar Sepinggan. Semuanya itu nanti dilakukan renovasi, karena secara bertahap. Yang dibongkar itu dipindahkan di TPS, kemudian setelah renovasi rampung, barulah kembali berjualan di petaknya masing-masing. Begitupun yang belum dibongkar, nanti saat perbaikan akan menempati pula TPS itu,” terangnya.
Secara terpisah, Kepala Bidang Sarana Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, Pranti Firdausi menerangkan, rehab yang dilakukan tersebut menggunakan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.
“Kami melakukan rehab yang sifatnya pemeliharaan. Hanya dilakukan di pasar ikannya saja. Itu menggunakan anggaran DAK dari pusat sebesar Rp 1,6 miliar,” ucap Pranti Firdausi, didampingi Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Pasar Sepinggan, Rudiyanto saat disambangi media ini di Kantor Dinas Perdagangan.
Sementara untuk pengerjaan bakal dilakukan hingga November mendatang. Dirinya mengharapkan dengan rampungnya pengerjaan nanti, membuat pedagang ikan maupun pembeli nyaman saat bertransaksi.
“Ini sudah sekira sepekan dikerjakan. Teknisnya itu dikerjakan secara bertahap, yakni sebagian dibongkar kemudian dibangun harus rampung dulu. Barulah kemudian petak lainnya dibongkar. Rehab dilakukan selama 4 bulan, sekira November rampung,” pungkas Pranti. (wal/cal)
