Putar Dana Bansos untuk Modal Usaha

- Jumat, 23 Agustus 2019 | 09:37 WIB

BALIKPAPAN - Seiring membaiknya kondisi ekonomi keluarga dari peserta Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Balikpapan semenjak mendapatkan dana bantuan sosial non tunai PKH dari Kementerian Sosial. Banyak membantu warga untuk dalam mengurangi angka kemiskinan dengan mengajukan pengunduran diri secara sukarela atau graduasi mandiri tanpa ada paksaan, melainkan dari diri sendiri.

Dalam hal ini di kota Balikpapan sendiri sudah cukup banyak yang keluar dari peserta PKH, salah satunya KPM PKH bernama Susriawi. wWarga RT 43 Km 10 Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara yang baru mengajukan diri keluar dari peserta PKH.

PKM yang sudah lama menerima bansos non tunai ini sekitar tujuh tahun sejak tahun 2013 lalu. Saat itu kedua anaknya terdaftar sebagai penerima bansos non tunai dalam kategori anak sekolah.

"Namun karena anak pertama telah lulus SMA dan sudah bekerja sehingga anak bungus saja yang masih duduk dibangku sekolah dasar mendapatkan dana bansos," kata Pekerja Supervisor PKH, Subejo.

Kondisi ekonomi keluarga yang sudah membaik dan anak pertama telah bekerja. Alasan itulah yang membuat Susriawi mengajukan pengunduran diri secara sukarela dari kepesertaan PKH, selain itu beliau merasa sudah cukup dibantu melalui PKH, sehingga lebih baik bergantian dengan yang lebih membutuhkan dan memberikan contoh juga bagi peserta PKH di lingkungan tempat tinggalnya.

"Berkat adanya bantuan PKH ini, dirinya sangat terbantu sekali," ucap Subejo.

Peserta PKH Susriawi berasal dari Nganjuk Jawa Timur. Di Kota Minyak, dirinya bersama keluarganya sudah sepuluh tahun tinggal dan menetap. Sehari hari hanya sebagai ibu rumah tangga menyambi menjadi tukang ojek untuk jemput anak sekolah, terima jasa setrika baju serta membuka usaha kelontongan di rumahnya. Sedangkan suaminya bekerja sebagai buruh bangunan. Namun seiring usia dan kondisi fisik yang tidak kuat lagi seperti dulu akhirnya beralih berjualan batagor.

"Jadi saat itu, ia masih bekerja serabutan untuk menambah penghasilan tambahan," ujarnya.

Bagi Susriawi, saat kedua anaknya masih sekolah semua mendapatkan bansos non tunai PKH sangat bersyukur karena membantu beban keluarga untuk kebutuhan sekolah anaknya. Dana bansos pun dimanfaatkan sesuai kebutuhan bahkan sempat diputar untuk tambahan modal usaha saat akan memulai berjualan batagor. Anak pertama yang juga dulu penerima PKH dan sekarang sudah bekerja, kini pun bisa membantu untuk membiayai pendidikan adiknya sehingga mengurangi beban ekonomi keluarga.

Pendamping PKH Uyun mengatakan KPM PKH Susriawi merupakan tipe pekerja keras, bayangkan saja demi memenuhi kehidupan keluarga dan bantu suami segala pekerjaan dijalani semua demi perubahan kehidupan ekonomi keluarganya bisa lebih baik dan mensukseskan pendidikan anaknya.

"Sehingga beliau patut dicontoh bagi PKH lainnya bahwa perubahan kehidupan ekonomi keluarga bukan tergantung terhadap bantuan dari Pemerintah melainkan harus bekerja keras dari individu masing-masing bagi peserta PKH," pungkas Uyun. (may/rus)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X