Edukasi SMAN 1 Tanpa Narkoba

- Jumat, 23 Agustus 2019 | 14:06 WIB

BALIKPAPAN- Sebanyak 200 perwakilan pelajar SMAN 1 Balikpapan dari kelas 10,11, dan 12 mengikuti kegiatan edukasi Smansa Tanpa Narkoba menghadirkan dr Aisyah Dahlan, dokter asal Jakarta yang berhasil merehabilitasi ribuan pecandu narkoba.

Dokter Aisyah Dahlan menjelaskan macam-macam narkoba serta efek yang ditimbulkannya dengan menyisipkan psiko drama yang diperankan oleh mantan pecandu narkoba yang bertujuan melihat langsung efek dan tindakan yang dilakukan pecandu saat mereka mengalami kecanduan atau sakaw.

Dan penjelasan dampak buruk pemakaian narkoba dengan model teknik playback theater mampu disimak oleh para pelajar SMAN 1 Balikpapan.

Turut hadir dalam kegiatan kepala SMAN 1, Imam Sujai, dr Agus dari Dinkes Kota Balikpapan, serta para guru SMAN 1. Tema edukasi yaitu  menyiapkan generasi cerdas, Smansa tanpa Narkoba.

Apalagi dr Aisyah yang memiliki yayasan Sahabat Rekan Sebaya (SRS) juga membantu artis Bimbim Slank dan menjadi inspirasi para fans yang kecanduan narkoba untuk disembuhkan. Begitu pula dua pemeran psiko drama yaitu Rudi dan Dimas adalah mantan pecandu narkoba di Jakarta yang kecanduan sejak tahun 2006, dan saat ini turut serta membantu dalam kegiatan edukasi dengan pengalaman mereka saat kecanduan narkoba.

Diwawancarai usai kegiatan, dr Aisyah bersyukur bahwa upaya edukasi bahaya narkoba dimasukkan dalam kegiatan intra kurikuler di sekolah, mulai tingkat SD hingga SLTA.

"Kalau dulu belum ada upaya ini, sehingga banyak yang menjadi korban. Makanya lewat edukasi ini, untuk menambah wawasan para siswa agar menjauhi narkoba, lewat edukasi dengan paparan psiko drama sehingga mereka benar-benar melihat langsung. Dan bagi pemeran mantan pecandu hal ini sebagai terapi preventif agar mereka tidak lagi menggunakan narkoba," jelas dokter yang mendedikasikan hidupnya untuk menanggulangi pecandu narkoba ini.

Dirinya menjelaskan, beberapa narkoba terbaru seperti LSD yang dampaknya sangat merusak syaraf dan otak, bahkan para pengguna narkoba bisa menjadi over dosis hingga berujung kematian.

dr Aisyah juga menjelaskan dampak narkoba yang biasanya ditawarkan pertama gratis oleh para pengedar dan jaringan mafia yang ada. Seperti Rudi yang awalnya ditawari, hingga akhirnya memakai uang jajan, mencuri uang, hingga mencopet, bahkan melakukan tindakan kriminal dalam memenuhi kecanduan narkoba.

"Saya bahkan setiap hari membeli narkoba Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta, dari awalnya Rp 100 ribu, dan bermacam usaha untuk dapat membeli narkoba," cerita Rudi yang akhirnya sadar karena merasa capek menggunakan narkoba, malu terhadap orangtua hingga ketakutan akan mati karena memakai narkoba.

Juga dipaparkan beberapa penyakit komplikasi akibat pemakaian narkoba seperti  penyakit paru-paru, asma, lever, hepatitis, gangguan jiwa, hingga kematian.

Sementara itu Kepsek SMAN 1 Imam Suja'i menuturkan, edukasi ini dilakukan agar para pelajar SMAN 1 tidak terlibat masalah narkoba. "Kedua kita menyiapkan generasi yang mampu mengidentifikasi dan mengantisipasi, apa-apa yang terjadi di luar, supaya anak-anak bisa mengambil contoh dan menghindarinya," papar Imam.

Dirinya mengucapkan terimakasih atas dukungan Kepala DKK Andi Sri Juliarty, Kadisdikbud Muhaimin, dan berharap even ini mampu dan menyadarkan anak-anak dari bahaya penggunaan narkoba. "Memang hanya 200 siswa yang ikut dari 1.200 lebih siswa SMAN 1, namun kami berharap agar lewat mereka dapat menyebarkan informasi ini kepada rekan-rekannya yang lain," ujar Imam. (***/han/cal)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X