BALIKPAPAN-Upaya Pemkot Balikpapan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari Gedung Parkir Klandasan (GPK) dengan menjadikannya sebagai kawasan ekonomi kreatif, rupanya belum membuahkan hasil maksimal. Sejumlah kios di gedung yang pembangunannya menelan anggaran APBD sekira Rp 90 miliar itu mulai tutup perlahan-lahan.
Awalnya seluruh kios yang berjumlah 26 sudah terisi. Sebanyak 22 kios digunakan sebagai tempat menjual aksesori, oleh-oleh, aneka kerajinan, dan lainnya. Sementara empat kios dijadikan kedai kuliner. Namun, baru enam bulan berjalan, tiga dari empat kios kuliner di area food court lantai satu terlihat tutup. Kini tinggal Alexa Resto, itu pun sepi pengunjung. Padahal, harga maupun rasa dari makanan yang dijual tidak mengecewakan.
Karyawan Alexa Resto, Dortin mengatakan, dalam sehari terkadang hanya dua hingga tiga orang pembeli. Sepinya pembeli dimulai sejak Ramadan lalu. Padahal, keberadaan GPK sebagai creative center diperkirakan akan menarik pengunjung. Lokasinya juga bisa digunakan untuk tempat kegiatan kaum milenial.
“Lumayan lah ini masih buka, owner-nya tidak ada niatan tutup. Kios yang lain malah sudah tutup duluan. Kalau kios sini ramainya paling kalau lagi ada teman pemilik datang ke sini, itu paling ramai,” urainya, Jumat (23/8).
Saat ditanya alasan para penyewa menutup kios, menurut Dortin, kemungkinan lantaran sepinya GPK. “Sepertinya memang di luar juga sepi. Biasanya yang paling ramai ‘kan kafe (Klandasan Coffee, Red). Cuma memang kalau di dalam sini ada tempat makan, orang jarang ada yang tahu. Mau bagaimana ‘kan memang tidak ada petunjuk atau tulisannya. Bisa jadi dikira cuma tempat parkir saja, bukan food court,” keluhnya. (cha/vie/k1)