Warga Desa Tepian Batang Budayakan Bakar Lemang

- Senin, 26 Agustus 2019 | 10:34 WIB

TANA PASER - Tidak ingin tradisi warga Paser tergerus zaman, sejumlah warga di Desa Tepian Batang yang tergabung dalam Kelompok Tani Mangku Awat menggelar Lomba Bakar Lemang, Minggu (25/9).

Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangkaian merayakan HUT ke-74 Kemerdekaan RI. Dipilihnya kegiatan bakar lemang sebagai ucapan syukur atas hasil pertanian warga saat ini dan sekaligus membudayakan kembali kegiatan bakar lemang oleh masyarakat.

Ketua Panitia Pelaksana Aminuddin menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan swadaya masyarakat desa. 

"Kami musyawarahkan dengan anggota kelompok tani dan sosialisasikan kepada masyarakat, alhamdulillah masyarakat setuju dengan pelaksanaan Bakar Lemang ini. Supaya lebih meriah lagi kegiatan ini kami lombakan," ucap Aminuddin.

Dalam kegiatan tersebut, panitia menyediakan 1.000 lemang yang siap untuk di bakar, terdapat enam kelompok dari warga sekitar sebagai peserta lomba.

"Satu kelompok harus memasak lemang minimal sebanyak 100 lemang. Kemudian dari 100 lemang ini, nanti akan disetorkan kepada panitia sebanyak 90 batang lemang," papar Kai Amin, biasa disapa.

Selanjutnya Kai Amin menjelaskan bahwa dalam lomba tersebut panitia menilai dari kematangan dan kerapian lemang serta kerja sama dalam satu kelompok.

"Kematangan lemang harus merata, kondisi lemang juga tidak boleh terlalu gosong. Kalau gosong nanti akan berpengaruh kepada penilaian dewan juri," terangnya.

Disebutkan biasanya membakar lemang membutuhkan waktu lebih kurang satu jam. "Biasanya satu jam sudah matang mas."

Disamping itu, Camat Tanah Grogot Zaenuddin yang juga hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa, kegiatan ini harus didukung. Karena kegiatan tersebut merupakan inisiatif warga yang peduli terhadap budaya khas Paser.

"Bakar Lemang dilingkungan masyarakat Paser merupakan salah satu kebudayaan yang perlu dilestarikan. Mulai dati tahap panen, penumbukan, mencari bambunya, mengolah sampai pada tahap pembakaran dan terakhir penyajian. Ini harus dipertahankan," ucap Zaenuddin.

Terkait dengan kondisi pertanian masyarakat sekitar ia mengaku bahwa saat ini mengalami penurunan. Ini dikarenakan kondisi lahan yang kering. Sehingga ia menyarankan perlu perbaikan irigasi ke persawahan warga.

"Irigasi ke persawahan ini yang harus dibenahi, karena sekarang sawah warga sudah kekeringan semua, padahal ini sangat dekat dengan aliran sungai seratai," pungkasnya. (ian/rus)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X