Komitmen Bangun Kemandirian Ekonomi Warga Prasejahtera

- Senin, 26 Agustus 2019 | 10:56 WIB

BALIKPAPAN - Mahasiswa Universitas Balikpapan (Uniba) yang melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) terus berkomitmen untuk membangun kemandirian ekonomi warga prasejahtera. 

Salah satu langkah yang dilakukan yakni memberikan pelatihan-pelatihan keterampilan kepada masyarakat yang memiliki nilai ekonomi melalui program KKN Tematik. Seperti halnya pelatihan batik yang diberikan kepada ibu-ibu di Kelurahan Gunung Sari Ulu (GSU), Balikpapan Tengah (Balteng) di aula kelurahan.

Menurut HumasKelompok KKN B-18 Uniba Gelombang VI Faisal yang di dampingi sang dosen pembina KKN, mengatakan pelatihan ini dilatar belakangi oleh keprihatinan terhadap jumlah pembatik di GSU yang terus menurun. 

Sebelumnya, dirinya melakukan survei lapangan untuk mengecek di lingkungan RT mengenai industri apa yang sudah berkembang di ingkungan RT sekitar.

"Menurut informasi dari kelurahan, bahwa warga sini ada kelompok Iwatik (ikatan wanita membatik). Sehingga dengan adanya Iwatik itu, kami sepakat untuk melakukan pelatihan membatik untuk para kader  yang nantinya akan dikembangkan ke warganya," kata Faisal.

Kegiatan pelatihan membatik ini, memang merupakan salah satu program kerja sampingan dari mahasiswa KKN. Akan tetapi hal ini dilakukan untuk mengembangkan ke warga dengan menjadikan ekonomi tambahan. Dan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan masyarakat GSU dalam mengembangkan batik, sehingga selain melestarikan kebudayaan bangsa juga menjadi produk kebanggaan serta ciri khas GSU.

"Upaya untuk melestarikan batik ini rupanya mendapatkan sambutan positif dari warga setempat, walaupun hanya beberapa yang hadir akan tetapi ini sudah menjadi kebanggan bagi kami," pungkasnya.

Narasumber membatik dari Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Balikpapan Timur Sri Mawarni menjelaskan, setelah pemberian materi, dilanjutkan kegiatan mendesain di atas kertas. Kegiatan selanjutnya menjiplak motif bunga di atas kain yang selanjutnya dilakukan proses pemberian malam. Setelah kegiatan tersebut pemberian malam, proses pewarnaan, pengeringan serta pemberian waterglass dilakukan di aula kelurahan.

"Karena kami disini mengenalkan pewarnaan alam, sehingga kami menggunakan pewarna alam yang terbuat dari kunyit dan teh," aku Sri.

Tujuan membatik ini, untuk mengenalkan batik pada masyarakat, karena selama ini masih banyak warga yang berpikir untuk tidak ingin belajar karena bisa dibeli di berbagai toko. Padahal jika warga sendiri yang membuat, bisa menjadikan sebuah kebanggaaan tersendiri.

"Padahal batik ini sudah terkenal di seluruh dunia, apalagi jika hasil dari membatik ini dapat di jual ke seluruh dunia, sudah pasti pembuat akan merasa lebih bangga," paparnya.

Lebih jauh Sri melanjutkan, pelatihan membatik ini untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Karena menurutnya, jika masyarakat dapat memproduksi batik sekaligus bisa menjual ke masyarakat tentunya hal itu akan menambah pundi-pundi pendapatan mereka.


"Oleh karena itulah kami tidak hanya mengajarkan mereka membuat batik saja. Tetapi kami bersama para mahasiswa KKN juga melakukan pendampingan," pungkasnya. (may/rus)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB
X