Bendungan Sepaku Bakal Sedot Biaya Rp 700 Miliar

- Selasa, 27 Agustus 2019 | 10:09 WIB

PENAJAM - Lahan pembangunan Bendungan Sepaku mulai dibebaskan tahun depan. Begitu pula dengan pembangunan konstruksinya mulai dikerjakan tahun depan. Pemerintah pusat telah menyiapkan alokasi anggaran proyek Bendungan Sepaku sebesar Rp 700 miliar. Proyek tersebut dibawah naungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III.

Kepala Bagian (Kabag) Pembangunan Setkab PPU Nicko Herlambang mengatakan, tahun ini telah memasuki tahapan pendataan pemilik lahan. Kemudian ditargetkan penetapan lokasi (penlok) diterbitkan tahun ini.

“Penlok-nya masih proses. Kalau pemilik lahan sudah setuju, kemduian ditetapkan penlok-nya. Tugas kami di pemerintah daerah mensosialsiasikan penlok tersebut kepada masyarakat,” kata Nicko pada media ini, kemarin (26/8).

BWS juga telah menyelesaikan studi Land Acquisition and Resettlement Action Plan (Larap). Jadi, BWS telah mengantongi data jumlah pemilik lahan dan tanaman tumbuh. “Studi Larap dikerjakan oleh tim BWS,” terangnya.

Lahan pembangunan Bendungan Sepaku seluas 386 hektare. Dengan rincian, 50 hektare untuk konstruksi bendungan dan 336 hektare untuk genangan air. Lokasi bendungan tersebut meliputi Desa Tengin Baru, Semoi Dua, Wonosari dan Argomulyo. Pemerintah pusat menyelesaikan pembebasan lahan dalam dua tahap. yakni, pembebasan lahan mulai tahun 2020 dialokasikan sebesar Rp 80 miliar dan tahap kedua tahun 2021 sebesar Rp 270 miliar. Jadi, total anggaran pembebasan lahan sebesar Rp 350 miliar.

Sementara untuk pembangunan konstruksi dikerjakan selama tiga tahun. yakni mulai tahun anggaran 2020 dialokasikan sebesar Rp 50 miliar, tahun anggaran 2021 sebesar Rp 150 miliar dan tahun anggaran 2022 sebesar Rp 150 miliar. Total anggaran konstruksi bendungan sebesar Rp 350 miliar.

Anggaran untuk pembebasan lahan dan konstruksi Bendungan Sepaku sebesar Rp 700 miliar. Anggaran tersebut bersumber dari APBN.

“Pembebasan lahan tahap pertama diutamakan lahan untuk konstruksi bendungan. Sementara lahan untuk genangan air dibebaskan tahun berikutnya,” bebernya.

Bendungan Sepaku memiliki kapasitas daya tampung air sekira 11,6 juta meter kubik dan debit aliran air sungai mencapai 2,4 meter kubik per detik. Bendungan Sepaku dibangun sebagai salah satu sumber air baku untuk menyuplai kebutuhan Ibu Kota Negara Republik Indonesia. Presiden Joko Widodo telah mengumumkan penetapan perpindahan Ibukota ke Kalimantan Timur (Kaltim), Senin (26/8). Ada dua kabupaten yang wilayahnya masuk ibu kota, yakni PPU dan Kutai Kartanegara (Kukar).

Nicko menyatakan, ketika bendungan rampung, kemudian akan dibangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). “Nanti akan dibangun SPAM yang akan menyuplai air bersih ke Penajam, Balikpapan dan wilayah ibu kota negara yang telah ditetapkan oleh presiden,” tandasnya. (kad/rus)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X