PENAJAM- Jembatan Pulau Balang yang berada di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) telah ditetapkan Presiden RI Joko Widodo sebagai salah satu pembangunan strategis nasional.
Jembatan sepanjang 1,2 kilometer ini sekaligus menjadi jembatan penghubung bagi sejumlah daerah di Kalimantan Timur, bahkan Kalimantan melalui Kabupaten PPU.
“Jembatan Pulau Balang ini nantinya menjadi penghubung bagi sejumlah daerah di Kaltim maupun Kalimantan pada umumnya melalui Kabupaten PPU,” kata Bupati PPU, H Abdul Gafur Mas’ud (AGM) disela-sela kunjungannya ke lokasi pembangunan jembatan Pulau Balang II, baru-baru ini.
Kabupaten PPU, kata AGM, memang berada dititik perlintasan jalur darat sejumlah daerah baik di Kaltim maupun Kalimantan pada umumnya seperti Kabupaten Paser, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan sebagainya menuju Balikpapan dan Samarinda.
Karena itu, kata dia, jembatan dengan dua bentangan ini menjadi salah satu pembangunan strategis nasional yang yang telah ditetapkan presiden.
Lanjutnya, jembatan yang dibangun melintasi Teluk Balikpapan melalui Kelurahan Riko dan Kelurahan Pantai Lango tersebut juga dapat mempersingkat waktu tempuh perjalanan Balikpapan - Samarinda jika dibandingkan melalui jalur Sepaku- Samboja Balikpapan.
“Bayangkan jika pakai jalur Sepaku-Samboja perjalanan bisa menghabiskan waktu empat hingga lima jam perjalanan. Namun, jika Jembatan Pulau Balang ini selesai, diperkirakan PPU-Balikpapan hanya butuh satu jam perjalanan,” jelasnya.
Seperti diketahui saat ini bentang pendek Jembatan Pulau Balang sepanjang 470 meter telah tuntas dikerjakan. Sementara bentang panjang jembatan sepanjang 804 meter dalam tahap pengerjaan dan diperkirakan mencapai progres hingga 60 persen.
Selain itu saat ini juga sedang dibangun Gedung Museum yang berfungsi sebagai kontrol dan mengetahui kondisi bentang panjang jembatan saat digunakan nantinya. Gedung ini dirancang juga dapat menjadi objek wisata bagi mereka yang sedang melalui jembatan Pulau Balang di Kabupaten PPU nantinya. (*/hms6/pam/rus)
