TEGANYA...!! Modal Rp 20 Ribu, Bocah Kelas V Dihamili Kakak Ipar, Si Korban Trauma

- Selasa, 27 Agustus 2019 | 11:10 WIB

BALIKPAPAN-Entah apa yang ada di pikiran HN. Dia tega menyetubuhi adik iparnya, RM. Bocah yang masih duduk di bangku kelas V SD itu entah berapa kali disetubuhi HN. Kemaluannya sobek sekira 11 cm dan kini hamil lima bulan. Perbuatan bejat itu dilakukan sejak Oktober 2018 di rumah HN di Jalan Klamono, Gunung Pipa, Balikpapan Utara.

Aksi bejat HN baru diketahui Minggu (18/8) lalu. Saat warga sekitar rumah RM di kawasan Prapatan, Kelurahan Klandasan Ulu, Kecamatan Balikpapan Kota, mencurigai perubahan fisik dari RM. Warga pun iseng bertanya tentang perut RM yang membesar.

“Awalnya itu kami ngumpul ramai-ramai di dekat rumah saya. Nah, waktu itu ibu-ibu ini manggil RM. Terus dipegang perutnya sambil bilang, ‘Perutmu besar, Nak. Kamu hamil, ya? Sama siapa?’ Eh, sekalinya RM malah ngomong jujur. Katanya HN yang menghamili. Ya, langsung saya ngomong ke orangtuanya,” terang Rosdiana, warga sekitar. 

Ibu korban bernama DS (50) saat itu berada di Samarinda. Dia baru kembali ke rumah pada Kamis (22/8). DS pun syok mengetahui anaknya berbadan dua atas perbuatan HN. Tanpa pikir panjang, dia melaporkan kejadian itu ke Polres Balikpapan dan RM langsung divisum.

“Iya, hasil visum dokter itu kemaluannya sobek sampai sekitar 11 sentimeter dan dia hamil. Ini yang bikin saya kaget,” ujar DS saat ditemui di rumahnya. RM didampingi DS lantas menceritakan kronologi tindakan bejat itu. Awal kejadian berlangsung pada Oktober 2018, RM diajak HN ke rumahnya mengambil pakaian yang akan di-laundry. Melihat paras RM yang cantik, rupanya nafsu HN bangkit. HN langsung menggarap RM di kamarnya. Korban sejatinya berontak, namun diancam HN. 

“Waktu itu disuruh ambil laundry, terus langsung diajak sama Om begitu. Dipaksa, terus disuruh jangan bilang siapa-siapa,” ungkap RM.

Usai melakukan persetubuhan, HN memberikan uang jajan Rp 20 ribu dan meminta RM tidak membocorkan hal ini kepada siapapun. Sejak saat itu, RM digarap HN setiap menjenguk anaknya yang tinggal bersamanya dengan modus yang sama.

“Iya, dia malah pernah nginap di sana sama anaknya yang empat tahun itu. Nah, pas nginap itu kalau anaknya sudah tidur, pasti anak saya (RM) digituin,” beber DS. DS yang kesehariannya berjualan bensin eceran ini pun mempertanyakan kepada kepolisian atas perkembangan laporannya. Sebab, pelaku belum juga ditangkap, padahal identitas dan bukti visumnya sudah ada.

“Gregetan saya. Malah pas hari Sabtu (24/8) kemarin, dia (HN) datang ke sini, katanya mau ngobrol. Tapi, karena saya jualan bensin di bawah, ya saya nggak tahu. Suami saya yang hadapin, dia disuruh ngomong ke saya juga. Pas saya mau naik pulang ke rumah, dia (HN) sudah pergi,” ungkapnya 

Saat ini, RM masih mengalami trauma. Dia bahkan tidak ingin melanjutkan sekolah. RM hanya berdiam diri di rumah atau bermain bersama kakak dan adik tirinya. Sementara itu, sejak Sabtu lalu HN tidak lagi menunjukkan batang hidungnya. (yad/cal/k1)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB
X