Ketahui Penyakit GBS

- Rabu, 28 Agustus 2019 | 10:37 WIB

PARA sahabat Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB), banyak penyakit yang awalnya biasa, namun jika tidak segera ditangani akan berakibat fatal. Salah satunya yang sahabat RSPB perlu ketahui adalah Guillain Barre Syndrome atau biasa dikenal sebagai penyakit GBS adalah kondisi langka yang disebabkan oleh sistem imun yang menyerang sistem saraf periferal. Kondisi ini mungkin membuat saraf meradang yang mengakibatkan kelumpuhan atau kelemahan otot jika tidak terobati secepatnya.

Hal ini disampaikan oleh dokter spesialis syaraf RSPB, dr  Fajar Rudy Qimindra SpS kepada Balikpapan Pos, kemarin. Menurut dr Fajar Rudy Qimindra yang biasa dipanggil dr Qimindra, penyakit ini didahului awalnya oleh infeksi dalam penyakit ISPA (infeksi saluran pernapasan atas) seperti flu dan batuk juga penyakit diare.

"Namun penyakit ini biasanya dilanjutkan oleh adanya auto imun, artinya terjadinya serangan pertahanan tubuh diserang oleh dirinya sendiri, yang menyerap sel syaraf, dan akibat serangan ini terjadilah inflamasi atau peradangan pada selubung syaraf," ujar dr Qimindra.

Apabila serangan lebih berat lagi ke inti syaraf atau aksonnya, maka akan terjadi lumpuh mendadak, hal inilah yang harus diwaspadai. "Jadi gejala awalnya penyakit diare atau yang biasa, kemudian terjadi auto imun, inilah yang dapat menyebabkan lumpuh mendadak, inilah yang perlu diketahui," jelasnya.

Dan bagaimana upaya melakukan diagnosa, jika terjadi penyakit-penyakit tadi segerakanlah untuk memeriksakan diri ke rumah sakit. "Untuk diagnostik, biasanya dilakukan pemeriksaa  lab, elektrodiagnostik, dalam hal ini EMG dan kadar hantar syaraf (KHS), dan. Lainnya yaitu dapat melakukan lumbal fungsi, yaitu melaksanakan pemeriksaan cairan otak yang diambil dari punggung sebagai diagnosis untuk menyingkirkan penyakit lainnya," jelas Qimindra kembali.

Sehingga diperlukan diagnosa yang pasti atas penyakit ini, agar dapat langsung diketahui apakah memang penyakit GBS. "Nah jika diketahui pasien terkena DBS, maka penanganan satu minggu, karena ini adalah waktu emasnya dan waktu penanganan seminggu ini akan berbeda hasilnya jika dilakukan terlambat, dan tentu hasilnya akan berbeda," terangnya.

Terutama pada kondisi pasien yang mengalami kelumpuhan, hasilnya jika cepat ditangani akan terjadi keajaiban hasilnya. "Jika cepat ditangani, maka pasien yang lumpuh akan berangsur membaik dan dapat berjalan,ada dua hal yang dilakukan," paparnya.

Pertama kata dr Qimindra yaitu plasma  ferises, atau plasma exchange atau pergantian plasma darah dengan alat yang mirip dengan alat hemodialisis ( cuci darah), dan yang kedua adalah penggantian imunoglobulin yaitu melalui infusan.

"Yang perlu diketahui juga bahwa obat-obatan ini cukup mahal, dan hal inilah yang perlu diperhatikan  bahwa sehat itu murah dan sakit itu mahal," jelasnya.

Salah satu obat yang dimasukkan kepada pasien selama lima hari, nilainya sa dengan harga sebuah mobil baru. "Tentunya jika kita dapat melakukan antisipasi, pencegahan dan gaya hidup sehat, kita tidak perlu menjual mobil baru untuk hidup sehat. Itulah pentingnya kita menjaga kesehatan," paparnya.

Untuk itulah langkah selanjutnya adalah dengan melakukan rehabilitasi medis sehingga pemulihan syaraf dapat kembali. "Yang perlu lagi adalah dukungan pemulihan dari keluarga yang sangat penting, sehingga memberikan kepercayaan diri kepada pasien agar dapat kembali sembuh," pungkasnya. (han)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X