BALIKPAPAN-Kelakuan bejat HN yang lain terkuak. Tak hanya adik iparnya berinisial RM yang jadi korbannya. Rupanya, dia juga pernah menggarap keponakannya sendiri, WA yang kini berusia 16 tahun. Hubungan mereka akhirnya diketahui sang istri berinisial SM, hingga akhirnya rumah tangganya berantakan.
Informasi yang berhasil dihimpun Balikpapan Pos, aksi bejat itu terjadi pada tahun 2017. Saat itu WA masih 14 tahun. WA memang kerap bersama dengan HN lantaran sang ibu berada di Sangatta, Kutai Timur. Keluarga dan istri HN tidak pernah merasa curiga dengan kedekatan keduanya yang sering jalan bersama. Ini lantaran masih memiliki hubungan keluarga.
Namun sang nenek, DS akhirnya curiga. Ini setelah warga sekitar menduga ada hubungan istimewa di antara keduanya. Hingga akhirnya hubungan intim mereka diketahui istri HN. Sontak, amarah SM memuncak dan terjadi cekcok hebat di antara keduanya.
“Iya, kejadiannya itu dua tahun lalu. Jadi si pelaku ini pernah begitu juga sama keponakan saya. Awalnya ada warga yang bilang ke saya, ‘Nggak curigakah Bu sama si HN?’ Sebab, dia ‘kan sering kelon-kelonan sama WA. Saya nanggapinya biasa aja, hingga akhirnya tepergok sama istrinya,” kata DS.
Rupanya, HN dan WA kerap melakukan hubungan suami istri. Sang istri kini memilih berpisah dan meninggalkan sang anak yang masih balita. “Dari sejak saat itu rumah tangganya sering ribut. Mereka selalu cekcok dan berujung perpisahan. Nah, anaknya yang masih empat tahun tinggal sama saya di rumah bersama anak saya (RM) yang juga korban dari HN,” ungkap DS.
Pasca kejadian itu, HN tinggal di rumahnya di kawasan Klamono, Gunung Pipa. Dia sering datang ke rumah DS untuk menengok atau mengajak anaknya jalan. WA sendiri masih tinggal dengan DS serta RM dan anak HN.
HN rupanya belum puas. Dia lantas mendekati RM. HN sering mengajak RM ke rumahnya, dengan alasan mengambil pakaian kotor untuk di-laundry. Saat inilah HN menggarap RM di rumahnya dan mengancam agar tidak membocorkannya kepada orang lain.
“Saya diajak begituan. Waktu itu disuruh ambil laundry di rumahnya. Habis itu dikasih uang jajan Rp 20 ribu, disuruh jangan bilang siapa-siapa,” beber RM.
Sejak Oktober 2018 hingga Agustus ini, entah sudah berapa kali RM disetubuhi HN. Awal persetubuhan RM belum mengalami menstruasi. Dirinya baru mengalami hal itu pada akhir Desember 2018. Kemudian diketahui HN hamil lima bulan.
“Dia (RM) baru haid pertama akhir Desember 2018. Nah, sekarang usia kehamilannya sudah lima bulan, berarti sekitar bulan Maret itu dikeluarin di dalam. Saya sering tanya-tanya anak saya kalau lagi tidur, dia sering curhat memang kalau sering digituin sama HN,” pungkas DS.
RM masih trauma dan memilih mengurung diri di rumahnya. Orangtuanya yang geram berharap pelaku dihukum seberat-beratnya, lantaran keponakan dan anaknya menjadi korban asusila HN. (yad/cal/k1)
