DLH Fasilitasi Pelatihan Pembuatan Kompos

- Jumat, 30 Agustus 2019 | 10:19 WIB

BALIKPAPAN-Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan menggelar pelatihan pembuatan kompos bagi calon sekolah Adiwiyata Nasional (CSAN) dan calon sekolah Adiwiyata Mandiri (CSAM) tahun 2019. Kegiatan yang digelar kemarin (29/8) di rumah kompos PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) ini diikuti 16 SD dan SMP.

Pelatihan angkatan kedua itu dihadiri Head Service SDS Div PT PHM RSDMG Luhur, Officer SDS Miko Asih dan Eko Prihastanto, serta Koordinator rumah kompos di bawah naungan Dept GNS/OPS/ Civil.

Dikatakan RSDMG Luhur, kegiatan itu diperuntukkan bagi sekolah Adiwiyata di Balikpapan. Pelatihan yang diikuti sebanyak 53 sekolah tingkat SD hingga SMA di Balikpapan itu terbagi dalam empat angkatan.

“Nah, pada hari ini (kemarin, Red) sudah angkatan kedua yang diikuti 16 sekolah. Termasuk guru dan tiga siswa sekolah,” papar pria yang akrab disapa Luhur tersebut.

Dikatakannya, program pengolahan sampah organik menjadi kompos itu sebagai bentuk CSR PHM. “Kami mendukung program sekolah di Balikpapan, terutama sekolah Adiwiyata. Hal ini tidak hanya di Balikpapan, juga di beberapa wilayah operasional PT PHM, seperti Anggana dan Samboja. Ini sebagai bentuk perhatian terhadap lingkungan hidup,” papar Luhur.

Dia berharap, para siswa dan guru yang ikut pelatihan dapat memanfaatkan sampah organik menjadi kompos serta memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami aneka buah, sayur, serta pohon.

Ditambahkan Eko Prihastanto, materi pelatihan diawali dengan informasi sekilas PT PHM, pengolahan limbah B3, praktik pembuatan kompos dari bahan sampah organik, hingga proses pembusukan menggunakan kotoran hewan (kohe), yaitu kotoran ayam. Rumah kompos PHM setiap hari mengolah sampah organik, seperti daun-daunan dan ranting pohon, berkisar 250 hingga 400 kilogram atau 3 hingga 3,5 ton pupuk kompos organik dalam sebulan.

Pihaknya, lanjut Luhur, mengapresiasi kebijakan Pemkot Balikpapan yang menerapkan pengurangan sampah plastik. Dia berharap penerapannya tidak hanya di pasar modern, namun juga tradisional.

Sementara itu, Kepala DLH Kota Balikpapan Suryanto mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi PT PHM atas digelarnya pelatihan itu. “Terlebih lagi kita semakin dekat untuk membuat pupuk organik kerja sama dengan PT Pupuk Indonesia. Tadi pagi DLH dan PT Pupuk Indonesia membahas hal-hal teknis untuk mewujudkan rencana itu,” papar Suryanto.

Apalagi, pelatihan ini mengajarkan cara membuat kompos yang memenuhi standardisasi pembuatan pupuk organik. “Pelatihan seperti ini harus dapat diikuti tidak hanya oleh sekolah, tetapi juga oleh masyarakat luas, khususnya ibu-ibu. Oleh karena itu, DLH akan bekerja sama dengan TP PKK untuk bersama-sama memilah sampah dan membuat kompos,” jelas mantan kepala Bappeda itu. Dia pun berharap, pembuatan kompos bisa menjadi suatu gerakan di masyarakat, sehingga sampah yang dibuang ke TPA berkurang.

Zainuddin, salah seorang peserta pelatihan dari SDN 001 Balikpapan Timur mengatakan, pelatihan ini memotivasi murid dalam membuat kompos. “Apalagi, sekolah kami yang masuk dalam calon sekolah Adiwiyata Mandiri. Kegiatan ini dapat menambah wawasan dan sangat menunjang sekali,” terangnya. (han/vie/k1)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X