Banjir Permintaan dari Luar Daerah

- Jumat, 30 Agustus 2019 | 10:34 WIB

BALIKPAPAN-Keputusan memindahkan ibu kota negara ke Kaltim seketika berdampak positif terhadap dunia properti. Apartemen Borneo Bay City salah satunya.

"Sejak diputuskan ibu kota negara pindah ke Kaltim oleh Presiden RI kami kebanjiran telepon dari calon investor luar daerah dan itu berdampak terhadap peningkatan 10-15 persen yang booking unit," gebu Head of Advertising & Promotion Tri Wijaya di sela aktivitasnya, Kamis (29/8).

Padahal sebelumnya, sejak perekonomian daerah lesu darah imbas jebloknya industri andalan yakni batu bara, animo masyarakat membeli hunian elit ikut menyusut. Hebatnya di tengah kondisi tersebut, pihaknya tetap melanjutkan proyek pembangunan. "Itu sudah komitmen kami. Akan tetap menyelesaikan pembangunan," serunya kemudian.

Dan benar saja, saat pemerintah menetapkan Kaltim sebagai ibu kota negara yang baru, Borneo Bay City yang paling siap memenuhi kebutuhan hunian maupun berinvestasi. Itu karena hunian apartemennya sudah rampung dikerjakan lengkap dengan fasilitas. Seperti mal. Itu belum termasuk fasilitas eksklusi lainnya.,Adanya gelombang animo calon konsumen luar daerah, kenaikan harga unit berpotensi terjadi. "Oh iya. Saat ini kami unit kami pasarkan seharga mulai Rp 700 jutaan tapi mulai September harga naik 5 persen," celetuknya.

Borneo Bay City merupakan apartemen dan super block pertama di Kaltim yang menawarkan pemandangan laut. Dikembangkan sejak tahun 2014 oleh PT Agung Podomoro Land, hunian modern dan mewah tersebut terdiri 7 tower dengan total 1.220 unit. Tri sapaan akrabnya menjelaskan, 80 persen dari total unit yang disediakan sudah terjual dan sudah serah terima kunci. Itu artinya unit yang tersisa hanya 20 persen.

Sejak dulu dikenal sebagai pusat bisnis dan kelak menjadi kota penyangga pusat pemerintahan negara, menjadi indikator berikutnya yang memicu tingginya animo calon konsumen luar daerah atas unit yang ditawarkan. "Balikpapan bukan kota yang baru berkembang tapi sudah lama. Kami pun dalam membangun apartemen dan kawasan ini menyesuaikan dengan pesat perkembangan Kota Balikpapan ke depannya," lanjutnya masih terdengar bersemangat.

Desain bangunan yang dikerjakan oleh arsitek asal Singapure yang konon turut merancang berbagai bangun terkenal di dunia, disebut Tri sebagai salah satu bukti.

Ihwal terdampaknya dunia properti atas pemindahan ibu kota negara ke Kaltim jauh sebelummya telah dikemukakan akademisi DR I Gusti Putu Darya MM.

Bahkan sektor properti digadang yang lebih dulu menikmati keuntungan atas kebijakan tersebut.

"Pemindahan ibukota juga memboyong banyak warga yang akan pindah. Pekerja salah satunya, termasuk masyarakat yang ingin berusaha karena di mana ada sumber ekonomi, orang pasti akan berbondong-bondong untuk datang. Semua itu tentu memerlukan tempat tinggal," jelas Putu begitu ia akrab disapa.

Ya, sejak krisis perekonomian daerah menerjang imbas anjloknya harga komoditas andalan Kaltim, pasar properti sub sektor perumahan atau residensial menengah dan atas, mengalami lesu darah. Dampak dari rendahnya permintaan tersebut sejumlah developer rumah menengah dan mewah menahan laju pengembangan.

Di sisi lain, reli penjualan rumah murah bersubsidi justru kian melejit setiap tahunnya. Kondisi itu mendorong sejumlah pengembang rumah menengah dan atas, beralih membangun rumah bersubsidi.

Namun lanjut Ketua STIE Madani ini menerangkan, meningkatnya kebutuhan tempat tinggal akan membentuk komponen penunjang naik harga. Salah satunya bahan material.

Ujung-ujungnya memacu tingkat inflasi. Bahkan tak hanya disumbang dari sektor properti tapi juga dari kelompok pengeluaran lainnya. Bahan makanan salah satunya. "Karena dengan adanya penambahan jumlah penduduk kebutuhan pangan semakin tinggi sementara hingga saat ini kebutuhan Kaltim dipasok dari luar daerah, tapi itu hanya sebagian karena sebagian lainnya sudah dipenuhi dari dalam lewat hasil pertanian lokal," tuturnya berpendapat.

Meski begiti ia menegaskan, tekanan inflasi bukan masalah besar. "Saat ini harga relatif terkendali seiring kemudahan transportasi dan keterbukaan informasi lewat teknologi. Apalagi ada tim pengendali inflasi diketuai Bank Indonesia yang khusus melakukan pengawasan," serunya.

Yang jelas, lanjut dia memberi pandangan, wacana Kaltim sebagai ibu kota negara akan membangkitkan pemerataan pembangunan yang selama ini terpusat di Pulau Jawa. Dan yang paling penting, rencana pemindahan tersebut berkorelasi positif dengan pertumbuhan pendapatan masyarakat. (dra/vie)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB
X