Biaya Transfer Antarbank Turun

- Sabtu, 31 Agustus 2019 | 11:36 WIB

BALIKPAPAN- Mulai 1 September ini, biaya transfer antarbank melalui sistem kliring turun. Dari Rp 5 ribu per transaksi menjadi Rp 3.500 per transaksi. Penurunan tarif tersebut bagian dari penyempurnaan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).

"Yang paling penting dari perubahan ini yakni waktu operasional kliring bertambah dan jumlah maksimum dana yang bisa ditransfer juga meningkat. Sebelumnya transaksinya kan terbatas, padahal tergantung kebutuhan, dengan perubahan ini akan lebih banyak manfaatnya bagi dunia usaha dan corporasi," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Balikpapan Bimo Epyanto saat temu media, Jumat (30/8).

SKNBI merupakan sistem transfer dana elektronik meliputi kliring debit dan kliring kredit yang penyelesaian transaksinya dilakukan secara nasional. Transaksi yang diproses bernilai kecil yakni di bawah Rp 500 juta dan waktu pengiriman uang antarbank  terjadi dalam lima kali waktu penyelesaian.
Mulai September, dana yang dapat ditransfer melalui SKNBI maksimum Rp 1 miliar dan dengan sembilan kali penyelesaian.

Dengan bertambahnya waktu layanan dan meningkatnya dana yang bisa ditransafer maka transaksi bisa menjadi lebih cepat dan efisien dengan volume yang lebih besar.
Di sisi lain, dengan adanya perubahan tersebut menjadikan layanan SKNBI semakin mirip dengan RTGS yakni sistem transfer dana elektronik yang dilakukan dalam waktu seketika alias real time. Transaksi pembayaran bernilai besar di atas Rp 500 juta dan bersifat segera (urgent).

Terkait itu, Bimo memastikan kedua sistem transfer tersebut tidak saling mempengaruhi. "RTGS tarifnya Rp 20 ribu per transaksi akan tetapi real time. Sedangkan SKNBI tarifnya lebih murah dan untuk kiriman yang tidak terburu-buru," jelasnya.

Namun berdasarkan data yang dilansir, transaksi RTGS dan SKNBI triwulan II di Kaltim sama besar.
Pada periode tersebut, total pengiriman menggunakan RTGS mencapai Rp 8,8 triliun sedangkan melalui kliring alias SKNBI mencapai Rp 8,5 triliun.

Namun berdasarkan jumlah transaksi, RTGS lebih mendominasi. Dengan total 4.159 transaksi sedangkan melalui kliring sebanyak 252 ribu transaksi. "Di Kaltim, kliring didominasi transaksi ritel," paparnya.
Meski memberi kemudahan, efisiensi bahkan murah, potensi peningkatan layanan transfer antarbank melalui kliring tergantung kondisi perekonomian tiap daerah. (dra/cal)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X