Selain para pedagang yang memiliki pindah, ada pula yang memilih bertahan. Meskipun pada akhirnya sejumlah kios disewakan kepada pedagang-pedagang baru. Di bagian depan eks lokasi kebakaran, para pedagang sepatu masih kerap berjualan. Sementara toko ponsel berada di sisi depannya.
Mereka yang memilih pulang kampung adalah pedagang yang kebagian TPS di belakang pasar. Jalan sempit dan berhadapan langsung dengan lapak semi permanen pedagang kuliner membuat area belakang pasar makin penuh. Bahkan kendaraan roda dua pun sulit lewat.
Sampai saat ini yang tersisa kurang lebih 200 pedagang. Jumlah ini sudah termasuk mereka yang menyewakan kiosnya. "Jadi banyak pedagang yang menyewakan ke pedagang lain, sementara mereka pindah. Ada yang sekarang jualan di Rapak, ada juga yang di BP (Balikpapan Permai)," ungkap Syamsuddin.
Diakuinya sampai sekarang pun pedagang masih menunggu kabar dari Pemerintah Kota. Termasuk mereka yang pulang kampung maupun yang pindah, masih berharap kiosnya yang terbakar bisa dibangun kembali.
"Masih menunggu kabar dari sini, makanya disewakan," ujarnya.
Beberapa kios yang disewakan perbulannya dihargai maksimal Rp 200 ribu. Tapi, memang ada juga beberapa kios yang kosong sama sekali karena tidak ada yang menempati.