BALIKPAPAN-Pemerintah melakukan impor daging bertujuan untuk menstabilkan stok dan harga sapi. Ketersediaan mencukupi, harga daging sapi di pasaran pun tidak melonjak tajam. Namun, sejumlah pedagang menilai, daging sapi lokal lebih baik daripada daging impor. Pasalnya, daging lokal lebih segar dan tidak berpengawet. Hal inilah yang membuat daging lokal lebih banyak dibeli dibandingkan daging impor.
Demikian diungkapkan Ajid Suharto, salah seorang pedagang di Pasar Pandansari, Balikpapan Barat, kemarin (6/9). “Daging lokal itu segar. Jadi, kalau dimasak atau dibuat bakso itu lebih enak,” ujar pria yang telah berjualan selama 32 tahun ini.
Untuk daging impor, lanjutnya, kalau terlalu lama disimpan akan berwarna biru. Rasanya pun menjadi beda. “Tapi, daging beku ini lebih tahan lama dibandingkan daging lokal. Juga ada expired-nya,” terangnya. Pasokan daging sapi lokal yang dijualnya berasal dari dalam Kota Balikpapan, tepatnya dari Kilometer 5.
Sementara itu, pedagang lainnya, Eko mengatakan bahwa harga daging sapi masih stabil. “Kalau impor yang bagus Rp 120 ribu, kalau daging lokal Rp 130 ribu. Tergantung kualitasnya,” ungkapnya.
Meskipun harga daging lokal lebih mahal, namun kebanyakan pembelinya lebih memilih daging segar. “Pembeli masih banyak yang memilih daging lokal daripada daging beku. Mungkin karena rasanya lebih enak. Kalau impor ‘kan pakai bahan pengawet, kalau lokal baru dipotong kemudian dijual,” pungkasnya saat ditemui di sela-sela melayani pembeli. (dia/ono)