Kemen PAN-RB Saksikan Peluncuran Inovasi Pelayanan

- Rabu, 11 September 2019 | 10:37 WIB

BALIKPAPAN-Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (DPMPT)  Kota Balikpapan, Selasa (10/9) kemarin kedatangan pejabat penilai pelayanan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB) Aris Samson SSos yang menjabat Kabid Koordinasi Pelaksana Kebijakan Publik Wilayah II-1. Kedatangan Aris Samson menyaksikan paparan Kepala DPMPT Elvin Junaidi tentang pelaksanaan pelayanan di DPMPT mulai dari sistem,  inovasi,  fasilitas pelayanan hingga upaya mendorong para aparatur DPMPT dalam menjalankan tugas sebaik-baiknya.  Paparan tersebut disaksikan para Kabid, perwakilan OPD,  undangan pelaku usaha,  organisasi profesi dan sejumlah media massa.

Elvin Junaidi mengatakan,  DPMPT sudah melalui banyak inovasi demi meningkatkan pelayanan sehingga masyarakat mendapatkan kemudahan dan percepatan dalam mengurus perizinan.  Yakni Si Jempol (Sistem Jemput Bola Langsung), SOS (Solusi Orang Sibuk), APM (Anjungan Pelayanan Mandiri) dan Antrean Online. 

"Si Jempol mendatangi langsung  masyarakat di perumahan-perumahan,  bahkan masuk mal.  Masyarakat antusias dan sangat terbantu karena tidak harus antre di DPMPT.  Salah satu pelayanan Si Jempol adalah pengurusan IMB bisa selesai lebih cepat.  Ini untuk mendorong warga yang belum punya IMB agar segera mengurusnya.  Pak Wawali menyerahkan langsung IMB kepada warga," ujar Elvin Junaidi. 

Sedangkan SOS adalah,  pelayanan tambahan  bagi orang sibuk.  Yakni tanbahan jam pelayanan sampai pukul 20.00 Wita, pelayanan 1 jam selesai mengurus Tanda Daftar Perusahaan (TDP) . "Tetapi inovasi SOS kami hentikan karena adanya OSS.  Sebab,  semua perizinan sekarang melalui OSS dan yang mengeluarkan dari pusat. Ada perubahan Tanda Daftar Perusahaan (TDB)  menjadi Nomor Induk Perusahaan (NIB) , " imbuhnya.  Untuk menjaga pelayanan yang baik,  DPMPT juga melakukan survey kepuasan masyarakat yang diperoleh hasil 0,6 persen tidak puas, 59,7 persen puas dan 39,7 persen sangat puas. 

Prosentasi kepuasan sempat menurun setelah ada OSS.  "Kepuasaan turun karena OSS,  pernah down karena perbaikan sistem di pusat,  internet lelet. 

"Padahal itu terjadi di pusat,  tetapi masyarakat tahunya ya DPMPT," ujar Elvin Junaidi. 

Dijelaskan lagi oleh Elvin Junaidi,  DPMPT terus melakukan inovasi.  Belum lama ini diluncurkan Akselera yang digagas Kabid Perizinan Budi Setya Wirastama, masyarakat  bisa memantau proses pelayanan perizinan karena mendapatkan informasi notifikasi melalui email dan WA.  "Sekarang ini juga akan diluncurkan inovasi Gesit (Gerakan Selasa Literasi)  dan Reklame Prioritas), " terangnya. 

 

 

Mengenai  fasilitas pelayanan di DPMPT, Elvin memaparkan bahwa fasilitas sangat lengkap. Diantaranya front office (FO) dilengkapi ruang bermain anak-anak,  ruang baca, mesin antrean elektronik, ruang laktasi, ruang disable, WC disable, tempat parkir disable, layar antrean, kantin dan lainnya. Bahkan ada konsumsi gratis setiap hari Selasa,   Dalam menjalankan tugas pelayanan, diterapkan reward (penghargaan) setiap 6 bulan sekali diberikan penghargaan pegawai yg bekerja dengan baik. 

Menggapi paparan Kepala DPMPT Elvin Junaidi, pejabat penilai dari Kemen PAN-RB Aris Samson mengatakan yang dilakukan DPMPT sudah bagus. Gebrakan yang dilakukan DPMPT juga baik sekali sehingga Aris memberikan optimisme bahwa penilaian yang akan datang, DPMPT bisa meraih predikat “PRIMA”. Penilaian yang lalu, DPMPT dapat nilai A-, itu sudah bagus karena predikat sangat baik. Untuk ke depan saya harapkan bisa meningkat PRIMA,” ujarnya.

Selanjutnya, diluncurkan inovasi DPMPT yakni Gerakan Selasa Literasi (Gesit) yang digagas Kasi Perizinan Usaha Hendra dan Reklame Prioritas yang digagas Kasi Perizinan dan Pemanfaatan Ruang Siti Fatimah.

Gesit adalah gerakan membaca oleh seluruh pegawai DPMPT setiap  hari Selasa, terutama membaca terkait peraturan-peraturan,  bacaan gerakan revolusi mental, pelayanan publik dan literatur lainnya.

“Petugas pelayanan harus punya kapasitas SDM yang bagus,  memahami peraturan-peraturan. Gesit ini untuk menjawab kondisi kurangnya pemahaman pegawai DPMPT terhadap peratauran pelayanan perizinan. Ini juga ditujukan bagi pemohon perizinan agar memahami peraturan perizinan,” ujar Hendra.   Gesit juga untuk menjawab gerakan revolusi mental yang belum disosialisasikan secara maksimal.

Melaui Gesit diharapkan pemahaman peraturan-peraturan, dijalankan dengan baik revolusi mental.  “Dengan Geseit, akan meningatkan kompetensi, menambah wawasan,  meningtkan fokus dan konsentrasi,  memudahkan pemohon dalam mengurus izin.  Tujuan untuk  menjadi budaya kerja,  mendukung gerakan nasional dan gerakan literasi nasional dan  terciptanya mindset,” ujar Hendra lagi.

Halaman:

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X