PROKAL.CO,
BALIKPAPAN-Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (DPMPT) Kota Balikpapan, Selasa (10/9) kemarin kedatangan pejabat penilai pelayanan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB) Aris Samson SSos yang menjabat Kabid Koordinasi Pelaksana Kebijakan Publik Wilayah II-1. Kedatangan Aris Samson menyaksikan paparan Kepala DPMPT Elvin Junaidi tentang pelaksanaan pelayanan di DPMPT mulai dari sistem, inovasi, fasilitas pelayanan hingga upaya mendorong para aparatur DPMPT dalam menjalankan tugas sebaik-baiknya. Paparan tersebut disaksikan para Kabid, perwakilan OPD, undangan pelaku usaha, organisasi profesi dan sejumlah media massa.
Elvin Junaidi mengatakan, DPMPT sudah melalui banyak inovasi demi meningkatkan pelayanan sehingga masyarakat mendapatkan kemudahan dan percepatan dalam mengurus perizinan. Yakni Si Jempol (Sistem Jemput Bola Langsung), SOS (Solusi Orang Sibuk), APM (Anjungan Pelayanan Mandiri) dan Antrean Online.
"Si Jempol mendatangi langsung masyarakat di perumahan-perumahan, bahkan masuk mal. Masyarakat antusias dan sangat terbantu karena tidak harus antre di DPMPT. Salah satu pelayanan Si Jempol adalah pengurusan IMB bisa selesai lebih cepat. Ini untuk mendorong warga yang belum punya IMB agar segera mengurusnya. Pak Wawali menyerahkan langsung IMB kepada warga," ujar Elvin Junaidi.
Sedangkan SOS adalah, pelayanan tambahan bagi orang sibuk. Yakni tanbahan jam pelayanan sampai pukul 20.00 Wita, pelayanan 1 jam selesai mengurus Tanda Daftar Perusahaan (TDP) . "Tetapi inovasi SOS kami hentikan karena adanya OSS. Sebab, semua perizinan sekarang melalui OSS dan yang mengeluarkan dari pusat. Ada perubahan Tanda Daftar Perusahaan (TDB) menjadi Nomor Induk Perusahaan (NIB) , " imbuhnya. Untuk menjaga pelayanan yang baik, DPMPT juga melakukan survey kepuasan masyarakat yang diperoleh hasil 0,6 persen tidak puas, 59,7 persen puas dan 39,7 persen sangat puas.
Prosentasi kepuasan sempat menurun setelah ada OSS. "Kepuasaan turun karena OSS, pernah down karena perbaikan sistem di pusat, internet lelet.
"Padahal itu terjadi di pusat, tetapi masyarakat tahunya ya DPMPT," ujar Elvin Junaidi.