BALIKPAPAN – Kecamatan Balikpapan Utara (Balut) mendeklarasikan penggunaan tumbler atau botol minum dan wadah makan di seluruh sekolah, khususnya di wilayah Balut untuk menekan sampah plastik yang dihasilkan masyarakat.
“Deklarasi penggunaan tumbler ini dilakukan untuk menekan volume sampah plastik yang cukup banyak di tempat pembuangan akhir (TPA) maupun pesisir laut,” kata Camat Balikpapan Utara Fachrul Razji
Selain didukung Eco Office dari pemerintah Kota Balikpapan melalui kecamatan dan kelurahan, dirinya juga meminta seluruh masyarakat ikut serta dalam mendukung mengurangi sampah plastik dengan tidak menggunakan bungkus berbahan plastik saat hendak belanja maupun saat sedang melaksanakan acara.
“Jika masyarakat sendiri tidak mendukung, bagaimana kegiatan ini bisa berjalan. Sehingga peran serta masyarakat sangat diperlukan,” ucap Fachrul.
Ia memberikan contoh, bahwa satu siswa di sekolah bisa menghasilkan lima sampah plastik dalam sehari mereka jajan. Jika dikalikan jumlah siswa di masing-masing sekolah tentu sangat banyak sekali sampah yang dihasilkan setiap harinya.
“Contoh satu sekolah bisa mencapai 150 siswa, maka jumlah sampah yang dihasilkan dalam satu hari bisa mencapai 750 sampah plastik, lalu dikalikan 30 hari total 22.500 sampah plastik setiap bulan untuk satu sekolah saja, belum sekolah lainnya,” Fachrul Razji mencontohkan.
Selain upaya tersebut, warga juga selalu diberikan pembinaan terkait kebersihan lingkungan dan pengurangan sampah plastik. Karena minimnya kesadaran masyarakat masih kurang.
“Masih banyak warga yang kurang akan kesadaraan terhadap kebersihan, maka itu bimbingan dan imbauan terus dilakukan,” ungkapnya. (may/san)