Nasib apes dialami seorang kakek bernama Djoko Hariadji (68) warga Jalan Mulawarman Gang Kunang-Kunang RT 70 Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur. Dia menjadi korban penganiayaan pada Senin (30/9) malam lalu sekira pukul 23.30 Wita, lantaran mencoba melerai keributan antar tetangga yang terjadi di depan rumahnya.
Dari pengaduan korban di Mapolsek Balikpapan Timur, kejadian bermula saat Djoko mendengar adanya keributan di depan rumahnya, antara Ikran dan OG, serta seorang pria lainnya. Djoko keluar rumah dan menegur OG dan seorang teman laki-lakinya yang tidak dikenal. Melihat keributan semakin jadi, Djoko berinisiatif melerai mereka. Akan tetapi, saat hendak melerai, korban malah didorong oleh OG hingga terjatuh. Tiba-tiba saja pria tidak dikenal langsung melayangkan pukulan ke arah Djoko, namun tidak kena lantaran korban langsung ditarik oleh istrinya, Sutarmi. Sialnya, pukulan itu justru mengenai Sutarmi.
"Istri saya terjatuh kena pukulan, kemudian pria tidak dikenal itu nyerang saya lagi. Saya ditarik istri untuk masuk ke dalam rumah, tapi tetap dikejar oleh pria itu," ujar Djoko saat memberi keterangan di kepolisian.
Bahkan, pelaku yang belum diketahui identitasnya tersebut mengejar korban hingga masuk ke dalam rumah. Pelaku kemudian mengambil kursi kayu di rumah korban dan dilempar mengenai kepala korban.
"Setelah melempar kursi kayu itu, pelaku langsung pergi mengendarai sepeda motor," ucapnya
Darah segar pun mengalir dari kepala Djoko. Kemudian para korban yakni Djoko, Ikran, dan Sutarmi langsung melapor ke Mapolsek Balikpapan Timur. Setelah membuat laporan, mereka dibawa ke puskesmas Manggar untuk mendapatkan perawatan serta menjalani visum.
Akibat kejadian itu, Djoko mengalami luka di bagian kepala, tangan, dan paha. Sementara istrinya Sutarmi mengalami luka robek pada bibir atas sebelah kiri dan telapak tangan.
Kapolsek Balikpapan Timur, Kompol Suhartanta membenarkan adanya kejadian tersebut. Saat ini anggotanya sedang melakukan penyelidikan.
"Pelaku masih lidik, saat ini kami masih memintai keterangan dari saksi-saksi," ujar Suhartanta. (pri/cal)
