Bentang Panjang Jembatan Pulau Balang Butuh Rp 500 M

- Kamis, 3 Oktober 2019 | 16:21 WIB

Proyek pembangunan Jembatan Pulau Balang yang dikerjakan sejak 2016 sempat terhenti lantaran terkendala di pembebasan lahan. Namun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memutuskan untuk melanjutkannya. Apalagi setelah Kalimantan Timur ditetapkan sebagai lokasi Ibu Kota Negara (IKN).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kaltim Taufik Fauzi mengatakan, saat ini tengah berlangsung pembebasan lahan sepanjang 17 km untuk jalan akses menuju Balikpapan. Tahun ini pihaknya berfokus untuk menuntaskan pembebasan lahan dan sedang melakukan inventarisasi.

"Gubernur Kaltim sudah berkirim ke pak menteri (PUPR) agar akses jalan didanai oleh Kementerian PUPR. Desainnya juga sedang diajukan," jelasnya saat peninjauan IKN ke Pulau Balang, Rabu (2/10).

Taufik kini sedang memperhitungkan kebutuhan total pembebasan lahan. Namun, untuk tahun ini dalam pembebasan lahan telah dialokasikan dalam APBD Kaltim senilai Rp 90 miliar.

Saat ini, jalur alternatif konektivitas selain menggunakan Feri juga bisa melalui jalan sepanjang 110 km ke arah Km 38. Jalan tersebut kondisinya belumlah baik sehingga perjalanan dengan jalan tersebut masih memakan waktu hingga tiga jam.

Selain itu, pihaknya juga memperkirakan masih membutuhkan anggaran senilai Rp 500 miliar untuk merampungkan jembatan dari bentang Penajam Paser Utara (PPU) hingga Balikpapan (bentang panjang). Dana tersebut di luar kontrak konstruksi APBN berjalan senilai Rp 1,3 triliun.

Taufik memperkirakan proyek jembatan tersebut rampung pada 2021. Penyelesaian bentang sepanjang 880 meter ini, progres konstruksinya sudah mencapai 70 persen. Namun, target penyelesaian tersebut belum termasuk dengan penyelesaian akses jalan dari Balikpapan dan PPU.

"Untuk bentang pendek ada satu sisi yang sudah selesai dan menggunakan APBD senilai Rp 500 miliar," imbuhnya.

Adapun jembatan pulau Balang konstruksinya dilakukan oleh konsorsium yang terdiri atas PT Hutama Karya, PT Adhi Karya, dan Banguncipta. Proyek ini dibangun untuk mendukung transportasi dari arah pelabuhan peti kemas Kariangau Balikpapan sekaligus mendukung kawasan industri tersebut.

Termasuk juga mengurangi kepadatan lalu lintas dalam kota Balikpapan sesuai dengan jaringan jalan antar kota yang tidak harus melalui jalan-jalan di dalam kota. "Di sisi lain juga membebaskan Penajam dari kepadatan arus lalu lintas antar kota," tandasnya.

Jembatan pulau Balang terdiri atas Jembatan Utama (Cable stayed) 804 meter, jembatan pendekat (simple Girder) 160 meter, jalan akses dan Oprit 1,969 km serta jalan akses menuju GPI 764,6 meter. (cha/vie)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X