Ribuan Ikan Mati di Waduk Telaga Sari

- Kamis, 10 Oktober 2019 | 07:00 WIB

Ribuan ikan air tawar berbagai jenis mengapung di Waduk Telaga Sari, Kelurahan Telaga Sari, Kecamatan Balikpapan Kota, pada Senin (7/10). Ikan yang mengapung tersebut diantaranya ikan nila, mujair, lele, serta gabus. Ikan yang mengapung itu diserbu  ratusan warga yang membawa karung plastik.

Ikan-ikan yang mengapung tersebut diduga mabuk setelah mencium bahan bakar solar dari alat berat yang melakukan pengerukan sedimen di Waduk Telaga Sari. “Ikan-ikan mengapung lantaran mencium solar dari alat berat,” kata Rendy salah satu warga yang menyaksikan ikan-ikan mengapung.

Hal senada diungkapkan Irwan, warga Telaga Sari, ia mengaku ikan-ikan yang mengapung tersebut sekira pukul 09.00 wita. “Kalau pagi hari ikan yang mengapung lebih banyak. Mungkin karena bau solar jadi ikan-ikannya mabuk,” katanya.

Sementara itu, Randi, salah satu warga yang ikut mengumpulkan ikan di Waduk Telaga Sari merasa gembira karena berhasil membawa pulang satu karung plastik ikan berbagai jenis. “Lumayan mas bisa untuk makan sehari-hari, nggak capek-capek mancing,” katanya.

Sementara itu,  Pemerhati Lingkungan Jufriansyah, mengatakan, seharusnya pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) langsung turun tangan memeriksa air Waduk Telaga Sari untuk memastikan penyebab ikan-ikan itu mengapung.

“Harusnya DLH langsung turun tangan melakukan analisa terhadap air waduk,” kata Jufriansyah kepada Balikpapan Pos, lewat ponselnya, kemarin.

Jufri sapaan akrab Jufriansyah menuturkan, penyelidikan terhadap penyebab ikan tersebut mengapung sangat penting, mengingat banyak orang yang menangkap ikan itu untuk dikonsumsi. “DLH harus memastikan bahwa ikan itu aman di konsumsi,” ujar Jufri yang merupakan Direktur LSM Stabil ini.

Mengenai penyebab ikan mengapung menurut Jufri kemungkinan ada dua penyebabnya,  pertama perubahan suhu air atau tercemar limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun).

“Jadi bisa saja karena suhu air berubah panas atau tercemar limbah B3. Untuk itu harus ada keterangan resmi dari DLH karena ikan ini dikonsumsi,” pungkas Jufri. (dan/vie)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X