PENAJAM - Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Anang Latief menyatakan, infrastruktur jaringan internet di ibu kota negara (IKN), khususnya Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara (Kukar) akan ditingkatkan.
“Pusat pemerintahan atau ibu kota baru di sini (PPU, Red.), jaringan internetnya harus yang paling handal diantara semua kabupaten/kota di Kalimantan,” kata Anang Latief usai menggelar video conference dengan Presiden Joko Widodo bersama Bupati PPU Abdul Gafur Mas’ud di halaman Kantor Bupati PPU.
Kementerian Kominfo akan menyelesaikan infrastruktur jaringan internet sebelum ibu kota baru ditempati sebagai pusat pemerintahan. Anang Latief menyatakan, pemerintah pusat sedang mengkaji kebutuhan jaringan internet bersamaan dengan kebutuhan infrastruktur lainnya yang berkaitan dengan ibu kota baru.
“Sebelum PNS kementerian dan lembaga negara pindah ke PPU, kami sudah menyiapkan jaringan internetnya. Kebutuhan jaringan internet untuk ibu kota baru bukan lagi hitungan Mbps (Mega byte per second) tapi hitungan tera. Karena kebutuhan internet ibu kota cukup besar. Untuk kepastian besaran internet, masih dalam proses kajian,” terang Anang Latief.
Anang Letief menekankan, pihaknya berjanji akan memenuhi kebutuhan jaringan internet di daerah ini. Pasalnya, masih ada beberapa titik di lokasi IKN blank spot atau tidak memiliki jaringan internet. Khusunya wilayah perbatasan Kecamatan Sepaku, PPU dengan Kecamatan Samboja, Kukar. “Daerah-daerah blank spot itu akan kita atasi tahun 2020,” ujarnya.
Kementerian Kominfo juga telah berkoordinasi dengan operator telekomunikasi dan pengelola jaringan antar kota. Apabila operator tidak bisa membangun infrastruktur base transceiver station (BTS) dengan alasan finansial. Maka, pemerintah akan mengambilalih.
“Pemerintah siap meluncurkan program apabila operator tidak melakukan itu. Karena alasan finansial secara bisnis tidak seimbang,” tandasnya. (kad/rus)
