158 Rumah Terdampak Kebakaran di Pelabuhan Kelotok Diberi Bantuan, Lalu Lahannya..??

- Jumat, 18 Oktober 2019 | 13:09 WIB

PENAJAM- Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Penajam Paser Utara (PPU), rumah dan bangunan terdampak kebakaran sebanyak sebanyak 158 rumah. Rumah yang hangus terbakar tersebut terdapat di RT 6 sebanyak 90 rumah dengan korban terdampak 108 kepala keluarga (KK), di RT 7 sebanyak 55 rumah dan RT 8 sebanyak satu rumah dan korban terdampak 85 KK, satu loket Pelabuhan Klotok dan 10 kios/warung Pelabuhan Klotok dan korban terdampak 129 KK.

Selain rumah dan kios, gedung Sekolah Ibtidaiyah juga terdampak kebakaran. Selain itu, tiga unit kendaraan roda empat tidak sempat diselamatkan, sehingga hangus terbakar.

Bupati PPU Abdul Gafur Mas’ud (AGM) mengatakan, para korban terdampak sebagian telah ditampung di posko pengungsian yang dibuka oleh pemerintah daerah. Kemudian, dapur umum juga telah dibuka oleh Dinas Sosial (Dinsos). “Korban terdampak sebagian ditampung di posko pengungsian dan sebagian tinggal di rumah keluarganya,” terang dia.

Bupati menyatakan, telah menginstruksikan pada jajarannya untuk melakukan pendataan korban kebakaran di Kelurahan Penajam. “Saya sudah perintahkan camat dan lurah untuk melakukan pendataan,” bebernya.

Pemerintah daerah akan memberikan bantuan kepada korban terdampak. Kemudian, lokasi terdampak pembakaran tersebut juga akan ditata oleh pemerintah daerah. Apabila korban terdampak menyetujui untuk direlokasi ke tempat lain, maka pemerintah daerah akan menyiapkan lokasi.

“Untuk bantuan jelas ada dari pemerintah. Kami akan perbaiki tata kelola kotanya, apakah mereka tetap tinggal di situ atau kami pindahkan. Itu tergantung hasil musyawarah mufakat dengan korban terdampak,” tandasnya.

Di bagian lain, AGM menjamin kondusivitas daerah. “Kita menjamin daerah kita kondusif. Anak-anak kita tetap masuk sekolah,” tandasnya.

Bupati memastikan, tidak ada terjadi bentrok antar warga pada Rabu (16/10) lalu. Hanya saja,  massa yang berunjuk rasa di Pelabuhan Kelotok sulit dikendalikan. “Kita berupaya meredam isu-isu yang dibuat-buat oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Karena itu saya sudah berkoordinasi dengan Pak Kapolda dan Pangdam agar provokator dicari tahu. Kami pastikan PPU aman dan damai. Hanya ada aksi unjuk rasa, kebetulan terjadi pembakaran,” ujarnya.

Bupati menyatakan, dia mengunjungi orangtua korban yang meninggal dunia akibat penganiayaan. Dia menuju  Desa Muara Toyu, Long Kali, Kabupaten Paser. “Hari ini (kemarin,Red.) saya ke Muara Toyu bersama Sekjen Nasional Adat Dayak. Kita mengundang Sekjen Nasional Adat Dayak untuk meredam isu-isu provokatif,” terangnya. (kad/rus)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB

Jalan Rusak di Siradj Salman Minta Segera Dibenahi

Kamis, 18 April 2024 | 10:00 WIB

Pemotor Terlempar 25 Meter setelah Diseruduk Mobil

Kamis, 18 April 2024 | 07:50 WIB

Pertamina Kirim 18 Ton BBM ke Kutai Barat

Rabu, 17 April 2024 | 18:00 WIB
X