4.700 Calon Pelanggan Jargas Rampung Disurvei, Tapi Ini Kendalanya....

- Rabu, 23 Oktober 2019 | 09:44 WIB

PENAJAM - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mendapatkan kuota  jaringan gas (jargas) sebanyak 5.000 sambungan rumah tangga (SR) tahun 2020. Proyek tersebut bersumber dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Pemerintah daerah bersama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) sementara melakukan survei calon pelanggan jargas untuk proyek tahun 2020.

Asisten II Bidang Bidang Ekonomi dan Pembangunan Ahmad Usman mengatakan, survei calon pelanggan jaringan gas sementara berlangsung. Yang telah disurvei sebanyak 4.700 calon pelanggan dari total kuota jargas sebanyak 5.000 SR. “Optimis menyelesaikan survei secepatnya oleh PGN sebagai perwakilan pemerintah. sudah ada 4.700 calon pelanggan telah disurvei untuk pembangunan jargas di PPU pada tahun 2020,” kata Ahmad Usman pada media ini.

Ia menyatakan, kelurahan/desa yang telah disurvei untuk calon pelanggannya di lima kelurahan yang telah mendapatkan kuota jargas pada tahun anggaran 2018. Yakni, Kelurahan Penajam, Nenang, Gunung Seteleng, Nipah-Nipah dan Sungai Parit. Kemudian kelurahan/desa yang baru mendapatkan jatah untuk proyek jargas tahun depan, yakni Desa Girimukti, Desa Giripurwa, Desa Sidorejo, Kelurahan Lawe-Lawe, Kelurahan Petung dan Kelurahan Waru. “Ada tambahan enam kelurahan/desa untuk tahun depan,” terangnya.

Pemkab PPU pun telah mengajukan tambahan kuota sebanyak 5.000 SR ke Kementerian ESDM. Usulan tersebut mendapatkan respons positif dari pihak kementerian. Mengingat, wilayah PPU masuk dalam ibu kota negara (IKN). “Pihak Kementerian ESDM akan memperjuangkan usulan tambahan 5.000 SR. Tapi, mereka juga mempertimbangkan kondisi keuangan negara,” terangnya.

Untuk proyek jargas tahun 2018 sebagaian besar telah dikonversi dan bisa dinikmati oleh masyarakat. dari 4.260 SR, yang telah dikonversi ke kompor gas elpiji ke jargas sebanyak 3.900 SR. “Sisa 300 SR yang belum dikonversi,” terangnya.

Konversi tersebut dikerjakan oleh pihak PT Pertagas Niaga. Ahmad Usman menyatakan, petugas di lapangan terkadang mengalami kendala untuk konversi. Karena, jargas yang konversi ke kompor gas elpiji tidak semua pelanggan ada di rumahnya ketika petugas datang. “Biasanya warga tidak ada di rumahnya saat didatangi petugas dari Pertagas Niaga. Itu salah satu kendalanya sehingga belum rampung 100 persen,” tandasnya. (kad/rus)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Arus Mudik Laut di Samarinda Belum Meningkat

Jumat, 29 Maret 2024 | 20:00 WIB

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X