Petani Belum Berani Garap Sawah, Ini Alasannya

- Jumat, 25 Oktober 2019 | 23:49 WIB

PENAJAM - Musim tanam Obmar atau Oktober-Maret, petani di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) belum melakukan aktivitas penggarapan sawah. Pasalnya, curah hujan masih rendah dan areal persawahan masih kering. Apalagi, sistem pengairan di daerah ini hanya tadah hujan. “Bagimana mau tanam padi, parit atau irigasinya saja kering,” kata Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian PPU Bambang Marjuki pada media ini.

Bambang Marjuki mengatakan, para petani di Benuo Taka masih menunggu intensitas curah hujan yang tinggi, baru melakukan penggerapan lahan. Curah hujan tinggi dipridiksi bulan depan.

“Kemungkinan bulan November, baru tinggi curah hujannya. Kalau sawah sudah teraliri air, petani baru melakukan penanaman padi,” terangnya.

Pola tanam padi di PPU, kata Bambang Marjuki, selama ini belum mengalami perubahan yang signifikan. Karena mayoritas petani menanam padi dengan pola tabela atau tabur langsung. Padahal, sistem tabela kurang mendongkrak hasil panen. Selain itu, tanam tabela membuat perawatan tanaman cukup sulit. Karena, tanaman padi cukup rapat dan hampir tidak ada celah. Berbeda dengan pola tanam jajar legowo. Selain, mampu meningkatkan produksi hasil panen, perawatannya tanaman padi juga cukup mudah.

“Petani kita masih banyak menggunakan sisten tanam tabela dibandingkan jajar legowo,” ungkapnya.

Bambang Marjuki mengungkapkan, sebagian besar petani memilih menggunakan tanam tabela. Karena dinilai biayanya cukup murah dibandingkan tanam jajar legowo. Kemudian, tanam jajar legowo membutuhkan tenaga yang banyak dan biaya. Petani di daerah ini, minimal memiliki sawah minimal dua hektare per orang. Lahan seluas dua hektare, petani kewalahan apabila menggunakan sistem tanam jajar legowo. “Itu salah satu kesulitan petani, sehingga banyak ynag tidak menggunakan tanam jajar legowo. apalagi, petani yang memiliki lahan lima smapai 10 hektare,” terangnya.

Dinas Pertanian terus mensosialisasi kepada para petani agar menerapkan pola tanam jajar legowo. Karena, pemerintah pusat telah membagikan  mesin pertanian (alsintan) khusus untuk mesin tanam untuk mempermudah petani. “kami beraharap petani mengubah pola tanam dari tabela menjadi jajar legowo,” timbuhnya. (kad/rus)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Warga Kuaro Terima 523 Sertifikat Program PTSL

Sabtu, 27 April 2024 | 11:30 WIB

Dishub PPU Desak Pemprov Bangun Terminal Tipe B

Sabtu, 27 April 2024 | 10:30 WIB

DPRD Berau Soroti Ketahanan Pangan

Sabtu, 27 April 2024 | 08:57 WIB

Kampus dan Godaan Rangkap Jabatan

Sabtu, 27 April 2024 | 08:44 WIB

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB
X