PENAJAM - Gaji tenaga pendamping desa, kelurahan dan kecamatan yang direkrut Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) bersumber dari APBD PPU.
Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Kelembagaan Sosial Budaya Masyarakat DPMD PPU Usep Supriatna mengatakan, peserta perekrutan tenaga pendamping desa, keluarahan dan kecamatan yang dinyakan lolos seleksi akan mendapatkan hak gaji sebesar Rp 2,7 juta per bulan. Besaran pendapatan tersebut telah termasuk untuk operasional dan asuransi. “Besaran gajinya kisaran Rp 2,7 juta. Itu sudah full, tidak ada lagi penghasilan lain. Karena Rp 2,7 juta ini sudha termasuk gaji, operasional dan pembayaran asuransi,” kata Usep pada media ini.
Sebanyak 105 peserta penerimaan tenaga pendamping menjalani tes tertulis di Aula Lantai I Kantor Bupati PPU, Senin (18/11). Dam hari ini, peserya akan menjalani tes wawancara. Pelaksanaan tes tersebut, DPMD bekerja sama dengan akademisi dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda. Jadi, tim seleksi tenaga pendamping desa, kelurahan dan kecamatan dari Unmul tersebut yang mengeluarkan nilai hasil ujian peserta.
“Pengujinya dari Unmul. Untuk perolehan nilai masing-masing peserta dikeluarkan tim penguji dari Unmul,” ujarnya. Dalam waktu dekat, hasil ujian peserta akan diumumkan oleh panitia. Peserta yang dinyatakan lulus akan dikarantina selama 11 hari di Mes PKK PPU untuk mendapatkan pembekalan. “Peserta yang lulus akan ditingkatkan kapasitasnya melalui pelatihan selama 11 hari,” terang Usep.
DPMD merekrut tenaga pendamping desa, kelurahan dan pendamping kecamatan sebanyak 63 orang. Rinciannya, tenaga pendamping untuk kecamatan yang direkrut sebanyak 9 orang, tenaga pendamping kelurahan 24 orang dan tenaga pendamping desa sebanyak 30 orang. Usep menyatakan, tenaga pendamping yang lulus tersebut akan dikontrak selama setahun. Kontrak mereka akan evaluasi setelah berjalan setahun. Perpanjangan kontrak sangat tergantung dengan kinerja masing-masing.
“Dengan adanya tenaga pendamping digarapkan program pembangunan dan pemberdayaan di PPU lebih bersinergi,” tutupnya. (kad/rus)
