BALIKPAPAN - Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pengendalian Penebangan Pohon mendapat sambutan positif dari anggota DPRD dari Dapil Balikpapan Barat, Budiono. Menurutnya dengan adanya raperda tersebut akan menyelamatkan hutan mangrove Margomulyo di wilayah Balikpapan Barat dari aksi penebangan liar.
Bahkan, baru-baru ini, telah diserahkan 1.000 bibit mangrove di Kelurahan Margomulyo yang diharapkan bisa menambah varietas tanaman penahan gelombang ini di RT 42, Margomulyo.
"Kawasan Mangrove Margomulyo selain sebagai kawasan konservasi juga telah menjadi tempat wisata dan edukasi. Penyerahan 1.000 bibit mangrove kepada kelurahan Margomulyo ini diterima RT 41, 42 dan 39. Kalau tidak salah ini adalah pergantian atau tanggung jawab dari PLN saat melakukan penebangan mangrove di Jalan Alam Baru," katanya.
Sekadar diketahui hutan mangrove merupakan muara sungai dan daerah pasang surut tepi laut. Hutan mangrove Margomulyo memiliki luas 29,5 hektar dan telah menjadi kawasan konservasi pohon bakau yang telah banyak dikunjungi masyarakat ataupun wisatawan.
Berkaitan dengan pemberian 1.000 pohon mangrove tersebut, Budiono menyebutkan sebenarnya ini masih terbilang kecil. Pasalnya mengacu pada undang-undang ada hukuman pidana serta denda.
"Itu masih kecil sekali tanggung jawabnya. Karena saya ingin bentuk sanksi yang diberikan sesuai dengan undang-undang. Ya itu ada denda dan pidana. Mungkin mereka bisa menyerahkan bibit itu, tapi selanjutnya tidak ada tanggung jawab," sebut Budiono.
Lebih lanjut jika sampai usia mangrove yang ditebang, harusnya ada biaya pemeliharaan dan perawatan kira-kira mencapai 15 tahun.
"Saya berharap dari PLN bertanggung jawab. Mungkin negosiasi bisa dilakukan, dalam bentuk tanggung jawab bibit sel akan diserahkan pada masyarakat. Namun begitu harusnya ada biaya perawatan seumur mangrove yang mereka terbang," pungkasnya. (cha/vie)
