Warga Balikpapan Paling Suka Wisata ke Jogjakarta

- Jumat, 29 November 2019 | 13:06 WIB

BALIKPAPAN - Tidak terasa sekira sebulan lagi tahun 2019 akan berakhir. Akhir tahun menjadi momen yang tepat untuk liburan. Orang berbondong-bondong mengunjungi destinasi wisata untuk menghabiskan pergantian tahun bersama orang-orang terkasih.

Ketua DPC Association of the Indonesia Tours and Travel (Asita) Balikpapan, Tan Lili mengatakan, ada peningkatan penjualan tur dibandingkan tahun lalu. Tingkat perekonomian masyarakat menjadi penyebab utamanya. Termasuk Balikpapan, tahun ini warga Balikpapan yang pergi berwisata meningkat dibanding 2018 lalu. 

“Untuk saya pribadi, tur pada tahun ini lebih banyak dari tahun lalu. Tapi ini merata dari awal hingga akhir. Kalau dulu sih menumpuk di akhir tahun, Oktober hingga Desember,” katanya.

Untuk tujuan destinasi wisata, Desember tahun ini Yogyakarta jadi favorit. Hal ini lantaran Kota Pendidikan tersebut memiliki banyak wisata baru yang instagramable. “Kenapa Yogyakarta? Karena kota kenangan. Tapi, sebenarnya Bali dan Malang juga masih favorit. Masyarakat itu memilih tempat yang bagus buat foto, instagramable,” lanjut perempuan ramah ini.

Menurutnya, masih banyak daerah di Indonesia yang menjadi favorit warga Balikpapan untuk menghabiskan pergantian tahun. Salah satunya adalah Bandung.

“Tapi, airport-nya sekarang pindah sangat jauh, membutuhkan waktu sekira empat jam, Yang harus tiga hari dua malam, kalau dihitung turnya cuman jadi 1,5 hari saja. Pesawat pukul 4 sore, jadi kita ‘kan harus berangkat pukul 10 pagi. Jadi, paket liburan yang ada enggak efisien.” terang Lili.

Sementara untuk destinasi wisata ke luar negeri, Korea Selatan dan Jepang saat ini menjadi tujuan utama masyarakat untuk berlibur. “Kedua negara ini tengah booming. Eropa, Cina, dan Australia juga masih (tujuan wisata), tapi jumlahnya enggak banyak. Kalau teman-teman sih bikin series-nya ‘kan Korea dan Jepang. Kalau kebetulan saya enggak. Series ini ada untuk keluarga, instansi, dan komunitas.” tuturnya.

Dia juga menjelaskan, Malaysia dan Singapura sebenarnya juga masih favorit. Selain dekat, tiketnya juga tidak terlalu mahal. “Tapi, karena sekarang tiket ke Jakarta mahal, lebih mahal daripada tiket ke sana (Singapura dan Malaysia), jadi biaya yang dikeluarkan lumayan,” ungkapnya. Sementara ketika ditanya terkait penjualan tiket, Lili mengatakan, akhir tahun tidak terlalu berpengaruh terhadap penjualan. Hal ini lantaran masyarakat sudah bisa membeli tiket secara online.

“Kalau untuk tiket, karena sekarang marak online dan semua bisa mengakses, jadi tidak terlalu berpengaruh seperti dulu. Kalau dulu high season ada peningkatan. Sebenarnya mungkin saja penjualan meningkat, tapi terbagi konvensional maupun online,” pungkasnya. (dia/ono)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Arus Mudik Laut di Samarinda Belum Meningkat

Jumat, 29 Maret 2024 | 20:00 WIB

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X