BALIKPAPAN - Kejahatan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) belakangan ini makin meresahkan warga Kota Minyak. Di sejumlah media sosial ada saja postingan kehilangan sepeda motor dalam sepekan.
Salah satunya yang sempat dialami oleh Slamet warga Jalan Kilat RT 35 Balikpapan Barat, yang kehilangan sepeda motor kesayanganya Honda Beat, seminggu lalu. Tetapi akhirnya berhasil ditemukan.
Kendati demikian sepeda motor jenis matik tersebut sudah tidak utuh lantaran dalam kondisi dipereteli. Slamet diketahui menjadi korban pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) yang dialami pada Selasa (26/11) lalu ketika diparkir di rumahnya.
Salah satu keluarga korban bernama Sri Dwy Novianty (20) menuturkan bahwa kejadian tersebut bermula ketika sepeda motor diparkir di depan rumah. Akan tetapi ketika pagi harinya ketika akan digunakan untuk berangkat sekolah oleh sepupunya, sudah raib.
"Malamnya kata tetangga saya memang terdengar ada anjing menggonggong terus menerus. Kami kira itu anjing menggonggong biasa, makanya kami tidak hiraukan. Sekalinya pagi hari motor paman saya udah gak ada," ujar Dwy.
Korban bersama keluarga langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Balikpapan Barat berharap motor kesayangannya dapat ditemukan kembali. Korban dan keluarga pun tidak menyerah, pencarian juga dilakukan oleh pihak keluarga.
"Kami juga ikut nyari, paman saya minta rekaman CCTV dekat biliar, memang ada orang yang dorong motor menjelang Subuh. Kami gak mau nuduh orangnya," ucapnya.
Secercah harapan didapat ketika Dwy melihat postingan di sosial media jual beli yang menawarkan sepeda motor Honda Beat warna orange tanpa surat kendaraan.
"Sekalinya ada postingan orang jual motor beat kosongan (tanpa surat kendaraan, Red). Terus dilihat kek motor sepupuku, tandanya ada stiker depan," ujarnya.
Dwy kemudian menghubungi pemosting melalui chating whatsapp yang tertera di sosmed. Kesepakatan pun terjadi Dede bersama Pamannya mendatangi sebuah bengkel sepeda motor di wilayah Balikpapan Barat.
"Bersama paman dan keluarga kemudiaan kami datangi ke orangnya yang jual ketemuan terus aku bawa Om ku. Sekalinya pas udah ketemuan dan memeriksa nomor mesin dan nomor rangka dengan STNK yang dibawa Om ku, sekalinya langsung ribut di situ," jelasnya.
Penjual sepeda motor itu pun mengaku bahwa dirinya membeli dari seseorang berinisial F warga Asrama Bukit. "Kata pemilik bengkelnya dia juga beli. Pengakuan bengkel begitu dia bilang katanya tengah malam diturunkan pakai angkot soalnya gak ada bannya terus dibagusin dan dijual lagi," jelasnya.
Pemilik bengkel pun diminta untuk mendatangkan F yang menjual sepeda motor tersebut. "Terus Om bengkelnya panggilkan orang Asrama Bukit yang jual motor itu setelah ketemuan lalu ribut. Katanya dia juga cuma jualkan," ungkapnya lagi.
Berdasarkan keterangan F sepeda motor tersebut didapatkan dari R anak di bawah umur yang merupakan tetangga korban. "Gak nyangka sekalinya tetangga belakang rumah umurnya masih 15 tahun," jelasnya.
Korban dan keluarga korban menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada Kepolisian untuk diusut secara tuntas. Mengingat kejadian curanmor di wilayah Balikpapan Barat kian marak. "Ya kami serahkan saja ke Kepolisian yang berwenang," tandasnya. (pri/ono)