Kata Bupati, 70 Persen Pasien Meninggal Dalam Perjalanan ke Balikpapan

- Senin, 9 Desember 2019 | 09:44 WIB

PENAJAM - Bupati Penajam Paser Utara (PPU) H Abdul Gafur Masud (AGM) menegaskan, rencana pembangunan Jembatan Tol Teluk Balikpapan-PPU wajib dan harus terus berlanjut. Apalagi saat ini tahapan pembangunan jembatan terpanjang di Indonesia ini masuk dalam tahap lelang. “Jembatan ini sangat strategis dan akan menjadi ikon nasional sebagai jembatan terpanjang di Indonesia, “ kata AGM di sela-sela kegiatan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI, dalam rangka peninjauan Ibukota baru, di Grand Tjokro Balikpapan, Kamis (5/12) lalu.

AGM menjelaskan, rencana pembangunan Jembatan Tol tersebut juga sesuai dengan nawacita dari pemerintah yaitu dalam rangka mengkonektifkan antara wilayah desa ke kota. Selain itu, pembangunan jembatan ini juga diputuskan oleh gubernur Kalimantan Timur dan Kementerian Perhubungan sehingga jika rencana ini harus dipotong-potong rasanya sangat disayangkan dan tidak mungkin.

Kemudian jembatan tersebut juga memiliki ketinggian 50-60 meter, sementara kapal yang melintas selama ini paling tinggi hanya memiliki ketinggian 30- 38 meter sehingga masalah ketinggian sudah tidak ada persoalan. Selain itu, sesungguhnya Kota Balikpapanlah yang paling diuntungkan dengan pembangunan jembatan ini. “Bapak bisa cek penerbangan di Balikpapan ketika Bandara APT Pranoto Samarinda dibuka maka terlihat sepi. Karena sesunggunya memang Bandara Sepinggan di Balikpapan sebagian besar merupakan kontribusi dari pengguna jasa penerbangan yang merupakan masyarakat PPU dan sekitarnya,“ ungkapnya.

Lanjut AGM, jembatan Tol Teluk Balikpapan-PPU tersebut memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat bukan hanya PPU tetapi seluruh masyarakat Kalimantan. Karena PPU memang merupakan pintu gerbangnya Kalimantan. Dikatakannya selama ini masyarakat harus dihadapkan dengan kondisi yang sangat sulit ketika akan menuju Balikpapan dan sekitarnya, terlebih ketika dalam keadaan urgen karena harus menempuh perjalanan panjang dan sulit.

“Selama ini berapa banyak pasien baik dari PPU maupun Paser bahkan 60-70 persen meninggal dunia di perjalanan karena lambatnya fasilitas penyeberangan yang ada antara kedua wilayah ini. Jembatan Tol Teluk Balikpapan-PPU memang adalah solusi satu-satunya,” pinta dia.

Dihadapan Komisi VI dan beberapa Kementerian terkait, AGM juga berharap ada alokasi anggaran khusus dari Pemerintah Pusat untuk Kabupaten PPU yang merupakan wilayah calon Ibukota Negara (IKN), karena direncanakan pada 2024 mendatang IKN telah dipindah ke PPU. “Tujuan alokasi khusus ini salah satunya tentunya agar pembangunan insfrastruktur di Kabupaten PPU, khususnya insfrastruktur jalan dapat dibangun dengan cepat sebagai kabupaten yang merupakan wilayah IKN ini. Intinya Kami atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten PPU sangat mengapresiasi sekali atas dipilihnya Kabupaten PPU sebagai wilayah IKN ini, “ tutupnya. (hms-6/pam/rus)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X