Pasar Pandansari Dihambur Polisi..!! Preman Kocar Kacir..!!

- Sabtu, 14 Desember 2019 | 11:52 WIB

BALIKPAPAN - Puluhan personel petugas gabungan kembali diterjunkan ke Pasar Pandansari, Balikpapan Barat, Jumat (13/12) siang. Hal ini dilakukan untuk terus memberantas keberadaan preman yang kerap meresahkan masyarakat, khususnya para pedagang yang acap kali mendapatkan ancaman dan tekanan dari kelompok preman tersebut.

Razia premanisme kembali digelar dipimpin langsung oleh Kapolresta Balikpapan AKBP Turmudi. Di bawah komandonya seluruh petugas baik berpakaian preman maupun berseragam menyisir kawasan sekitar Pandansari.

Satu persatu preman berkedok juru parkir (jukir) liar dan penjaga keamanan tersebut diamankan. Mereka yang kedapatan membawa senjata tajam (sajam) langsung ditindak tegas. Sementara yang lainnya diberikan pembinaan.

Selama ini keberadaan preman tersebut dianggap sangat meresahkan masyarakat. Dengan seenaknya mereka meminta sejumlah uang dengan motif uang kemanan maupun uang lapak. Semua hasil dari pungutan liar (pungli) itu masuk ke kantong pribadi preman.

"Kami sudah melakukan operasi preman Pasar Pandansari, dari hari Selasa smapai Jumat hari ini (kemarin, Red). Total yang kami amankan ada tujuh preman dengan total 17 bilah sajam berbagai jenis," beber Kapolresta Balikpapan Turmudi didampingi Kapolsek Balikpapan Barat, AKP Agung Nursapto.

Turmudi menjelaskan, dari sejumlah razia ada satu pelaku yang merupakan residivis bernama Andi Sultan. Yang diketahui merupakan pentolan dari salah satu kelompok preman di Pasar Pandansari.

"Dari AS (Andi Sultan, Red) diamankan satu bilah parang, yang digunakan untuk pengancaman kepada korbannya, sejauh ini belum ada pengembangan apakah sudah digunakan untuk melukai atau tidak, yang pasti sudah digunakan utnuk mengancam," tegas Turmudi.

Perwira berpangkat dua melati dipundak ini juga menyebutkan, bahwa tujuh pelaku yang diamankan berlatar belakang pengangguran. Oleh sebab itu mereka dengan leluasa kapan saja berada di Pasar Pandansari untuk melakukan pungli.

"Latar belakang pelaku tidak bekerja, pengangguran semua, ada satu ASN (Aparatur Sipil Negera, Red) tapi masih kami koordinasikan dengan pihak terkait untuk kebenarannya," bebernya.

Keberadaan kelompok preman ini akibatnya tidak tertibnya kawasan pasar. Di mana sebagian besar bahu jalan digunakan pedagang kaki lima (PKL) untuk menggelar dagangannya. Hal ini yang dimanfaatkan oleh kelompok preman tersebut untuk melakukan pungli.

"Tidak tertib pasarnya, bahu jalan dijadikan tempat berjualan itu yang dia pungut. Ini pasar belum bisa dioperasionalkan masih tahap pemeliharaan belum ada serah terima ke dinas terkait dan pedagang di luar ini tidak bisa tertampung. Pedagang yang di luar ini akan kita dorong masuk ke dalam kita koordinasi dengan pihak terkait," ungkapnya.

Mantan Wadir Binmas Polda Kaltim ini mengatakan pihaknya sudah sering melakukan operasi preman di kawasan tersebut. Akan tetapi mereka merupakan preman kambuhan, yang di mana ketika petugas datang mereka menghilang, setelah petugas pergi mereka kembali lagi.

"Preman ini kambuhan kita lakukan sosialisasi mereka pergi semua beberapa saat mereka kambuh lagi, dia mungut ke lapak-lapak. Kalo ancaman sebenanya pengancaman belum ada, tapi masyarakat sudah ketakutan, karena mereka dikenal membawa sajam, saat dilakukan pemungutan seolah-olah suka rela padahal mereka di bawah tekanan," papar Turmudi.

Sejauh ini dari hasil turun ke lapangan langsung yang dilakukan Turmudi bersama personelnya mendapati bahwa, adanya pungli bermodus uang kebersihan, jukir liar, uang lapak dan uang keamanan.

"Ada yang Rp 2 ribu perhari, setahun Rp 1 juta, ini yang mengakibatkan masyarakat resah dan takut, jika dibiarkan bisa lari ke masalah perekonomian, bisa masalah kamtibmas, kita akan berupaya terus mengungkapnya," tandasnya. (pri/ono)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X