Balapan Liar Marak Lagi, Ayo Pak Polisi, Ditindak..!!

- Rabu, 18 Desember 2019 | 12:28 WIB

BALIKPAPAN - Aksi balapan liar yang dilakukan oleh sekelompok remaja di sejumlah titik di Balikpapan membuat resah masyarakat. Seperti contoh yang baru-baru terjadi di kawasan Jalan Ruhui Rahayu persis di depan waduk Melawai 2. Aksi balapan liar bahkan diwarnai dengan kecelakaan dari seorang pembalap yang nyungsep menabrak baliho dua tokoh masyarakat yakni Sabaruddin Panrecalle dan Yaser Arafat.

Kejadian tersebut sontak membuat masyarakat geram dengan aksi balapan liar yang kerap meresahkan itu. Bagaimana tidak, hampir setiap malam terdapat aksi kebut-kebutan di jalan terutama di kawasan Melawai 2. Bahkan tahun ini di lokasi yang sama telah memakan korban jiwa yang tewas akibat balapan liar.

Warga berharap para petugas segera bertindak tegas dengan melakukan penertiban terhadap para pembalap liar ini. Sebab aksinya kerap membahayakan pengendara lain yang melintas.

"Ya kalau sudah lewat situ terus ramai yang laju-laju balapan itu, saya sering takut. Apalagi mereka kadang suka ngegas dan nyalip-nyalip gitu. Kami yang lewat jadi ketakutan," kata Indah, warga Sepinggan.

Sejatinya aksi balapan liar beberapa kali sempat dibubarkan oleh kepolisian, namun sampai saat ini seolah tak jera. Balapan liar pun marak lagi. Bukan hanya aksi balapan liar biasa, terkadang mereka memilih memasang taruhan alias berjudi.

Menyikapi hal tersebut, Kapolres Balikpapan, AKBP Turmudi menegaskan, pihaknya akan melakukan penindakan tegas terhadap para pembalap liar ini. Tentu jajarannya diminta agar meningkatkan pengawasan di sejumlah titik yang sering dijadikan lokasi balap liar.

"Nanti kita pastikan infonya dan akan kita tindaklanjuti dengan melakukan penertiban," tegasnya.

Sementara itu, salah seorang pembalap asal Balikpapan, Farrel Rachman alias Aye (17) sebelumnya mengatakan bahwa dirinya miris melihat aktivitas balapan liar ini. Namun Aye tak bisa menyalahkannya para pembalap liar. Pasalnya, menurutnya di Balikpapan taka da fasilitas balap, sehingga para pembalap liar memilih beraksi di jalanan.

"Memang mengganggu untuk jalanan, tapi ya mau gimana lagi, di sini nggak ada sirkuit. Nggak ada juga pembina di sini, seperti Ikatan Motor Indonesia (IMI), ya jadi mereka seperti itu," kata Aye

Aye sendiri sering melihat aksi balap liar ini, bahkan teman-temannya juga pernah ikut terjun di dalam balap liar ini. Menurut Aye, para pembalap liar ini sejatinya harus segera dirangkul oleh pihak terkait. Sebab sampai saat ini minim pihak yang melirik di sektor ini membuat para anak muda masih kurang mendapatkan perhatian. Padahal menurut Aye, banyak diantara mereka yang punya potensi.

"Mereka itu jarang dilirik, padahal mereka itu punya banyak potensi. Bagaimana mau dilihat, di sini tidak ada yang menaungi mereka, tidak ada pembinaan bagi mereka. Lebih baik mereka itu dirangkul," imbuhnya.

Senada dengan pembalap wanita muda bernama Annisa Cece (19) yang menyayangkan minimnya fasilitas di Balikpapan. Dimana selain dirinya, ada banyak sekali atlet balap Balikpapan yang berpotensi, namun sayang tak didukung oleh pemerintah dalam hal fasilitas latihan seperti sirkuit dan sebagainya. Tentu balap liar bukanlah pilihan dari mereka, namun mau tak mau hal itu juga pernah dijalani lantaran tak ada pilihan lain.

"Kita nggak punya sirkuit, jadi mereka yang punya hobi nggak bisa menyalurkan ke tempat yang tepat. Makanya mereka salurkannya ke jalan raya dan dianggap ugal-ugalan. Tapi ya bagaimana ya, nggak ada fasilitasnya, ya sedih sih," pungkas gadis manis asli Balikpapan itu. (yad/cal)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X