WASPADA..!! Ulang Kobra Lagi Banyak-Banyaknya, Bisa Masuk ke Rumah..!!

- Senin, 23 Desember 2019 | 10:10 WIB

BALIKPAPAN - Musim penghujan memang menjadi tempat yang nyaman bagi hewan berbisa seperti ular cobra. Di beberapa daerah fenomena kemunculan ular cobra mengkhawatirkan warga. Sebut saja di Tanggerang yang dikejutkan dengan kemunculan 18 ekor anak ular cobra di pemukiman warga.

Tanpa terkecuali di Balikpapan, juga banyak ular berbisa dan berbahaya bermunculan. Kemarin, di Perum Pemda, Blok F Mandiri Ontario, Balikpapan Baru, muncul  seekor ular cobra masuk ke wilayah pemukiman warga sekira pukul 10.30 Wita. Anak ular cobra berukuran panjang sekira satu meter itu membuat warga panik.

Bermula saat itu ular terlihat muncul dari sela-sela pondasi gardu listrik yang mengalami keretakan. Dari situ ular mematikan itu muncul dan menggeliat mengarah kerumah warga. Beruntung security di pos perumahan tersebut bertindak cepat dengan berkoordinasi pada petugas dan relawan.

"Awalnya dari celah-celah retakan pondasi situ mas. Terus dia keluar mau kerumah warga. Jadi saya coba tangani sendiri sama teman saya. Untung ukurannya kecil, jadi saya berani," kata Balto, securitu Posko 3, Perumahan Blok F, Mandiri Ontario.

Tak lama kemudian datang jajaran relawan IEA dan Yayasan Sioux Ular Indonesia membantu melakukan evakuasi terhadap ular berbisa itu. Ular berwarna hitam pekat itu dimasukkan ke dalam toples kecil.

"Ya, kami masukkan kedalam toples supaya tidak ke pemukiman warga lagi. Alhamdulillah berjalan lancar," ujar Mbah Jenggot, salah seorang relawan IEA.

Menurut Balto, memang fenomena kemunculan ular cobra di kawasan tersebut cukup sering. Bahkan hampir setiap hari ular berbahaya itu menampakkan diri dihadapan warga. Dimana diduga tempat yang menjadi sarangnya ialah didalam celah retakan pondasi gardu listrik tak jauh dari pemukiman warga itu. "Iya disinyalir dari situ dia, sebab munculnya sering disitu setiap hari. Ini masih yang kecil, pernah nongol yang ukurannya paling besar. Jadi kayaknya masih ada anaknya yang lain dan induknya," ungkap Balto.

Sementara itu, Perwakilan Yayasan Sioux Ular Indonesia bernama Dwi Cahyo mengatakan bahwa fenomena kemunculan ular berbahaya di akhir tahun sejatinya merupakan hal biasa baginya. Sebab pada akhir tahun inilah ular berbisa tersebut berkembang biak. Dimana kondisi cuaca yang lembab membuat ular betina menetaskan telurnya di tempat yang menurutnya nyaman.

"Ya sebenarnya setiap tahun seperti itu, sudah menjadi fenomena biasa. Karena akhir tahun itu musimnya mereka berkembang biak. Biasanya mereka mencari tempat yang lembab tapi tidak basah untuk dijadikan tempat mereka berkembang biak. Ya contohnya di celah-celah pondasi yang retak itu juga bisa. Jadi ya kami imbau warga tetap waspada," pungkasnya. (yad/ono)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X