BALIKPAPAN - PT Pertamina (Persero) mulai menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai Senin (5/1). Penurunan harga hanya berlaku untuk jenis BBM Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite.
Penyesuaian harga ini tertuang dalam Keputusan Menteri (Kepmen) Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) 187K/10/MEM/2019 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau Stasiun Pengisian bahan Bakar Nelayan.
Penurunan harga mencapai Rp 1.500 per liter untuk Dex, dan Rp 1.300 per liter untuk Pertamax Turbo. Sementara, untuk Pertamax turun harga Rp 650 per liter, untuk Dexlite Rp 700 per liter, dan solar NPSO turun Rp 300 per liter. Hanya jenis Pertalite yang tidak mengalami perubahan harga.
Kebijakan itu pun mendapat respons dari sejumlah warga. Salah satunya warga Batu Ampar, Sugiono. Dirinya mengatakan, penurunan harga itu tidak berdampak pada konsumsi BBM-nya.
“Masyarakat pemakai pertalite terbesar, sedangkan harganya enggak turun. Jadi ‘kan enggak berdampak,” katanya, kemarin (5/1).
Menurutnya, seharusnya kebijakan penurunan harga itu berlaku untuk konsumsi BBM yang terbanyak komsumennya. Jika demikian, maka hal itu akan membantu warga dengan pendapatan pas-pasan.
“Ini yang naik malah BBM untuk kalangan atas. Enggak memberikan dampak bagi mereka yang pendapatannya menengah dan menengah ke bawah,” terangnya.
Hal sebaliknya dikatakan Eni. Perempuan yang bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan swasta ini mengatakan, penurunan harga BBM sangat membantu dirinya.
“Saya biasa pakai Pertamax. Tiga hari sekali pasti isi BBM, karena kerjanya ‘kan di lapangan. Lumayan-lah bagi saya kalau ada penurunan harga,” pungkasnya. (dia/ono)
