Harga Rumah Naik, Anggaran FLPP Tetap

- Sabtu, 11 Januari 2020 | 13:23 WIB
HARGA NAIK: Program rumah bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dilanjutkan oleh Kementerian PUPR. Namun tahun ini, harga naik.
HARGA NAIK: Program rumah bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dilanjutkan oleh Kementerian PUPR. Namun tahun ini, harga naik.

BALIKPAPAN - Untuk meningkatkan daya beli masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang ingin memiliki rumah dengan harga terjangkau dan layak huni, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan melanjutkan program bantuan subsidi perumahan.

Pemberian subsidi dilakukan melalui sejumlah program yang sudah berjalan, salah satunya fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Penyaluran KPR FLPP tersebut dilakukan melalui Lembaga Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (LPDPP) bekerja sama dengan bank pelaksana.

Tahun ini, alokasi dana FLPP yang akan disalurkan sebesar Rp 11 triliun. Alokasi dana itu sudah termasuk pengembalian pokok sebesar Rp 2 triliun, yakni dana talangan BTN untuk menutupi defisit FLPP tahun 2019.

“Sebetulnya untuk anggaran FLPP 2019 totalnya Rp 7, 1 triliun. Karena anggarannya kurang, dana FLPP tahun 2020 sebesar Rp 11 triliun diambil Rp 2 triliun untuk menutup defisitnya,” kata Wakil Ketua Komisariat Real Estate Indonesia (REI) Balikpapan, Andi Arif.

Oleh karenanya, dia melanjutkan, anggaran FLPP tahun 2020 sama seperti tahun kemarin sebesar Rp 9 triliun. Kuota unit rumah subsidi pun sama seperti tahun sebelumnya.

“Ini sebenarnya hanya permainan angka saja, sama-sama Rp 9 triliun. Jadi, kalau misalnya anggaran FLPP-nya sama, kurang lebih jumlah unitnya juga sama,” ungkap Andi.

Jika anggaran FLPP yang digelontorkan adalah sebesar Rp 9 triliun, menurutnya, maka anggaran itu hanya cukup untuk pembangunan 97.700 unit rumah bersubsidi. Sementara REI menargetkan membangun rumah bersubsidi sebanyak 260 ribu unit.

Diberitakan sebelumnya, rumah subsidi banyak diminati lantaran memberikan banyak fasilitas. Pemerintah memberikan bantuan uang muka sebesar Rp 4 juta per unit, uang muka hanya 1 persen, suku bunga flat (tetap) selama 20 tahun.

“Tidak hanya itu, pajaknya pun jauh lebih kecil dari rumah komersial, yakni hanya satu persen. Free insurance (gratis asuransi) lagi,” tambahnya. Untuk diketahui, berdasarkan data REI Balikpapan, jumlah rumah FLPP di Balikpapan yang sudah terjual periode Januari-Agustus 2019 sebanyak 8.275 unit dan 1.500 di antaranya masuk daftar tunggu. Sementara untuk rumah yang belum ada pembelinya mencapai 2.488 unit dan 90 unit ready stock.

Harga rumah FLPP tahun ini juga akan mengalami kenaikan. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 81/PMK.010/2019, harga rumah FLPP naik sebesar Rp 11,5 juta. Dari Rp 153 juta pada tahun 2019 menjadi Rp 164,5 juta pada tahun 2020 mendatang. (dia/ono)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB

Desa Wisata Pela Semakin Dikenal

Selasa, 16 April 2024 | 11:50 WIB

Pekerjaan Rumah Gubernur Kaltim

Selasa, 16 April 2024 | 09:51 WIB

Usulkan Budi Daya Madu Kelulut dan Tata Boga

Selasa, 16 April 2024 | 09:02 WIB

Di Balikpapan, Kunjungan ke Mal Naik 23 Persen

Senin, 15 April 2024 | 17:45 WIB

Libur Lebaran, Okupansi Hotel di Kaltim Meningkat

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB

Supaya Aman, Membeli Properti pun Ada Caranya

Senin, 15 April 2024 | 10:30 WIB
X