Pelaku Awalnya Mau Bunuh Bapak Sendiri, Si Janda Itu Melindungi, Ditikamlah 9 Kali

- Kamis, 16 Januari 2020 | 11:15 WIB
RESIDIVIS: Jahiruddin mengerang kesakitan saat mendapat penanganan medis pasca kedua kakinya ditembus timah panas aparat kepolisian yang menangkapnya, akibat berusaha melarikan diri.
RESIDIVIS: Jahiruddin mengerang kesakitan saat mendapat penanganan medis pasca kedua kakinya ditembus timah panas aparat kepolisian yang menangkapnya, akibat berusaha melarikan diri.

BALIKPAPAN - Akibat terlibat kasus asmara, Jahiruddin (37) gelap mata dan langsung menikam secara membabi buta terhadap seorang janda bernama Nursiah (33). Korban tewas setelah menderita luka tikaman senjata tajam (sajam) jenis badik sebanyak 9 tusukan yang terjadi pada Selasa (13/1) siang di rumah korban, Jalan Siaga RT 24 Kelurahan Damai, Balikpapan Kota.

Dimana Jahiruddin bersama ayah kandungnya bernama Syahrudin terlibat cinta terlarang dengan korban. Ayah dan anak tersebut mencintai wanita yang sama. Ya, Jahiruddin merasa cintanya bertepuk sebelah tangan, padahal sudah menjalin hubungan asmara selama 9 bulan. Namun, ayahnya juga menaruh hati kepada korban. Bahkan Syahrudin sudah menikah siri dengan Nursiah.

Jahiruddin pun menaruh dendam kesumat dan berniat membunuh ayah kandungnya itu. "Awalnya itu saya mau bunuh bapak saya," ujar tersangka Jahiruddin saat dimintai keterangan di Mapolresta Balikpapan, Rabu (14/1) siang.

Dengan menyelipkan badik di pinggangnya, pria kelahiran Balikpapan, 3 April 1982 ini pun mencari ayahnya. Sekira pukul 13.20 Wita Jahiruddin mencari ke rumah korban dengan maksud menanyakan keberadaan ayah kandungnya.

"Saya datangi dia (Nursiah,Red.), cari bapak saya tapi dia lindungi, langsung saya emosi reflek saja (korban ditikam,Red.). Maksud saya tanya kosnya dimana, dia malah marah," imbuh Jahiruddin.

Dia berdalih menemui ayahnya untuk memperjelas hubungan asmara dengan Nursiah. "Sebetulnya saya nggak ada niat membunuh, saya cuma mau ngomong baik-baik secara orang dewasa. Kalau memang bapak suka sama dia (Nursiah,Red.), ya ngomong saja, nggak perlu main di belakang," kilahnya.

Di lokasi kejadian yakni di sebuah kamar berukuran 2 x 3 centimeter, Jahiruddin langsung mencabut badiknya. Dia mengaku emosi lantaran korban dianggap melindungi keberadaan ayah kandungnya.

Badik bergagang kayu warna cokelat berukuran sekira 13 centimeter langsung dibenamkan ke arah bawah ketiak korban. Karena korban sempat melawan, pelaku semakin beringas menghujamkan badik ke tubuh dan paha pelaku dengan jumlah luka 9 tikaman.

"Ya saya sudah emosi, jadi saya hantam saja," akunya. Darah segar langsung mengucur di lantai kamar berbahan kayu dan membasahi kasur. Baju korban juga kuyup terkena darah.

Mendapati korban terluka, Jahiruddin langsung ambil langkah seribu. "Saya kira nggak mati, saya tahunya pas saat ditangkap," cetusnya.

Berdasarkan rekam jejak pelaku, di dalam dunia kriminalitas bukan orang baru. Jahiruddin pernah melakukan aksi yang sama dimana korbannya juga meninggal dunia. "Pelaku ini residivis beberapa tahun lalu, juga melakukan penganiayaan sampai korbannya meninggal dunia di Gunung Gembira," ucap Kapolresta Balikpapan, Turmudi.

Tersangka dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman di atas 7 tahun penjara. "Pasal pembunuhan berencana karena badiknya dibawa dari rumah, jadi sudah ada niat untuk membunuh," tandasnya. (pri/cal)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X