Ayah Nursiah Berharap Jahir Dihukum Mati..!! Katanya Tato Aja Banyak dan Besar, Tapi Beraninya Sama Perempuan

- Minggu, 19 Januari 2020 | 10:43 WIB
KEHILANGAN: Ibramsyah merasa sangat kehilangan putri semata wayangnya, Nursiah yang meninggal secara tragis.
KEHILANGAN: Ibramsyah merasa sangat kehilangan putri semata wayangnya, Nursiah yang meninggal secara tragis.

BALIKPAPAN - Ibramsyah yang merupakan ayah dari korban Nursiah, mengaku geram terhadap Jahiruddin yang tega membunuh anak tunggalnya itu. Ibramsyah yang saat kejadian  berada di rumahnya (bersebelahan dengan rumah korban), terkejut mendengar suara teriakan anaknya yang meminta tolong. Seketika dia keluar dan melihat anaknya berlumuran darah, dia pun langsung menggotong anaknya menuju rumah sakit. Namun, luka akibat beberapa kali tikaman, membuat nyawa Nursiah tak tertolong.

"Saya nggak tahu gimana ceritanya, saya cuma dengar suara teriakan. Terus pas saya keluar, itu anak saya sudah berlumuran darah," kata Ibramsyah. Dia mengaku tak begitu memahami permasalahan asmara antara keduanya. Sebab anaknya tidak pernah cerita tentang Jahir –sapaan Jahiruddin. Namun, dia memang mendengar kabar kalau Jahir mendekati anaknya, namun ditolak. Diduga emosi lantaran cintanya ditolak berkali-kali, Jahir pun gelap mata.

"Saya nggak tahu persis permasalahannya itu gimana, yang tahu itu mamanya. Saya cuma dengar ada ribut-ribut waktu itu. Soal cinta segitiga itu juga saya baru dengar, nggak terlalu tahu juga," ujarnya.

Ibramsyah berharap pelaku dihukum seberat-beratnya. Bahkan dia menginginkan Jahir dihukum mati setimpal dengan nyawa anaknya yang dibuatnya tewas. Ibramsyah mengatakan, pelaku hanya modal tato dan tidak punya nyali lantaran hanya berani pada perempuan.

"Kalau bisa sih dihukum mati, karena kelakukannya itu terhadap anak saya. Masa beraninya sama perempuan. Tato saja besar dan banyak, tapi nggak ada nyalinya, beraninya sama perempuan," imbuhnya.

Di lain sisi, ketiga anak korban saat ini tengah dirawat oleh Ibramsyah dan istri. Dia berharap pemerintah ikut peduli terhadap biaya sekolah ketiga anak korban. Diungkapnya kalau dia hanya bisa membiayai semampunya.

" Ya anaknya kan ada tiga, sementara ini kami pihak keluarga yang merawat. Tapi kan kedepannya juga butuh biaya. Ya kalau ada bantuan dari pemerintah ya nggak apa-apa, terutama sekolahnya," pungkasnya. (yad/cal)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X