BALIKPAPAN - Pasar Rakyat Karang Joang, Balikpapan Utara, yang sepi pengunjung kembali dikeluhkan para pedagang sehingga para pedagang yang berjualan di pasar yang berada di kawasan Jalan Soekarno Hatta Km 12 tersebut hanya setengah hari saja membuka lapaknya.
“Memang masih ada kendala yang dirasakan, makanya para pedagang berjualan setengah hari saja. Daya beli masyarakat sangat rendah, ditambah lagi adanya pasar tidak berizin yang beroperasi,” ujar Kepala Dinas Perdagangan (Disdag), Arzaedi Rachman kepada Balikpapan Pos.
Lanjut Arzaedi, keberadaan pasar ini masih kurang dikenal masyarakat. Bahkan sebagian warga Karang Joang pun tidak mengetahui bahwa di sana terdapat pasar. Selain itu, keberadaan pasar malam yang dalam seminggu bisa dua sampai tiga kali beroperasi di wilayah Karang Joang, turut menurunkan tingkat pembeli masyarakat terhadap pasar rakyat.
“Daya beli masyarakat sangat rendah sekali kecuali ada event-event di sana. Memang dengan adanya pasar malam berjualan di pinggir jalan seminggu ada dua hingga tiga kali itu cukup mempengaruhi dan banyak pembeli lebih memilih belanja di pasar malam. Termasuk Pasar Baru di Km 7 juga itu mempengaruhi,” jelasnya.
Kedepan ada beberapa upaya dilakukan oleh Disdag Balikpapan, untuk menarik pembeli untuk meramaikan pasar itu, salah satunya dengan membebaskan dan membuka lahan yang ada di sebelah pasar.
“Untuk pembukaan lahan sudah kita masukan usulannya, hanya saja ini tergantung dengan anggaran lagi, dimana rencananya lahan tersebut digunakan untuk pasar malam, secara otomatis akan menghidupkan kembali Pasar Rakyat Karang Joang,” tutupnya. (dan/vie)
