KKP Sasar ABK Asing Bersandar di Pelabuhan

- Rabu, 29 Januari 2020 | 14:20 WIB

BALIKPAPAN - Antisipasi masuknya virus corona di Balikpapan bukan hanya dilakukan di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, tetapi juga dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Jika di Bandara SAMS, menggunakan peralatan thermal scanner, sarung tangan dan masker. Sementara, untuk pelabuhan laut, petugas menggunakan alat infrared dan alat pelindung diri (APD). Jadi, untuk melakukan pemeriksaan pihak KKP yang naik ke atas kapal dan ABK tidak diperbolehkan turun kapal.

"Kami gunakan infrared dan mereka kami berikan APD ," kata Plh KKP Balikpapan, Kristanto Sutopo, di sela kegiatan Sosialisasi Pencegahan dan Penindakan Pelanggaran Kekarantinaan Kesehatan, di Hotel Novotel, (28/1).

Menurutnya, SOP ini sudah berjalan sejak lama dan terus dilakukan, terutama untuk anak buah kapal (ABK) asing atau kapal dari luar negeri. KKP berkewenangan terhadap pelabuhan laut dan udara. Terutama di pintu masuk dan keluar. Untuk pelabuhan laut, setiap ada kapal masuk, sebanyak 2 sampai 3 orang petugas melakukan pemeriksaan kesehatan.

Beberapa lingkup yang berada di bawah pengawasan KKP di Balikpapan yakni Bandara SAMS, Pelabuhan Semayang, Pelabuhan Tanah Grogot, Pelabuhan Kampung Baru dan Pelabuhan Senipah. Beberapa pelabuhan tersebut yang jadi lokasi ABK sandar.

Sementara untuk kapal penumpang relatif aman karena hanya melayani perjalanan domestik dan bukan luar negeri. "Pemeriksaan ini dilakukan khusus untuk kru kapal luar negeri. Tapi sejauh ini masih aman dan belum ada laporan," jelasnya.

Lebih lanjut untuk melakukan deteksi dini, KKP antara lain melakukan pemeriksaan suhu badan. Jika suhu badan ditemukan lebih tinggi dari 38 derajat celcius maka akan dilakukan pemeriksaan tindak lanjut.

"Artinya kami tarik dan lakukan pemeriksaan. Apa yang bersangkutan menjurus ke mers cov atau penyakit lain. Kami tanya riwayat perjalanannya atau penyakit yang pernah diderita," tandasnya.

Sebelumnya Manager Pelayanan Barang Aneka Usaha dan TUKS Pelindo IV, Fanny Herling mengatakan, memang kapal yang sandar di pelabuhan-pelabuhan kota Balikpapan bukan hanya dari antar pulau saja. Ada pula kapal asing yang datang untuk mengangkut muatan, dan diantaranya berasal dari Tiongkok dan Singapura.

Sesuai SOP, sebelum kapal ini beraktivitas di pelabuhan akan ada pemeriksaan. Biasanya ada tim yang naik ke atas kapal untuk melakukan pemeriksaan, antara lain dari Kantor Kesehatan Pelabuhan, Bea Cukai, imigrasi maupun karantina.

"Barang-barang yang mau masuk ke area pelabuhan, itu di cek. Kesehatan ABK di kapal tersebut juga dicek. Karantina juga cek, misal membawa hewan atau tumbuhan. Semua dicek sebelum kapal sandar," katanya.

Ini sesuai standar yang diterapkan untuk kapal asing masuk ke Pelabuhan Semayang. Kapal-kapal tersebut antara lain berasal dari Singapura, Cina, Eropa, atau Arab. Rata-rata mengangkut hasil tambang ataupun hasil bumi.

"Mereka rata-rata mengambil dari sini (Kaltim). Paling banyak batu bara, minyak sawit atau CPO," ujarnya.

Biasanya, bongkar muatan dilakukan di pelabuhan Semayang, area Pertamina, Tanjung Batu, atau di Peti Kemas Kariangau. Banyak TUKS yang ada di wilayah Balikpapan ini. Tergantung dari barang apa yang dimuat," akunya. (cha/vie)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X