Balikpapan Berumur 123 Tahun, IKN di Kaltim, Wali Kota Khawatirkan Warga Lokal Kalah dengan Pendatang

- Selasa, 11 Februari 2020 | 00:02 WIB
Salah satu sudut kota Balikpapan.
Salah satu sudut kota Balikpapan.

USIA Kota Balikpapan memasuki tahun ke-123, usia angka istimewa. Kota Bersih Rapi Aman dan Nyaman (Beriman) dengan jumlah penduduk mencapai 800 ribu jiwa ini harus siap untuk menjadi kota penyangga Ibu Kota Negara (IKN) yang baru yang sudah ditetapkan Presiden RI di wilayah Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU) dan Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar). 

 Hingga kini sudah banyak kegiatan terkait persiapan pemindahan IKN yang dilaksanakan di Balikpapan. Bahkan kota ini menjadi pintu gerbang menuju calon IKN. Wali Kota Balikpapan HM Rizal Effendi SE melihat hal ini sebagai tantangan besar. Meski sebenarnya Balikpapan diyakininya telah siap, namun masih banyak yang perlu ditingkatkan. Paling utama, mengenai persiapan tenaga atau Sumber Daya Manusia (SDM). Kualitas SDM di Balikpapan perlu ditingkatkan, terlebih, masa pembangunan IKN direncanakan selesai selama empat tahun. 

"Itulah mengapa saya berjuang agar Institut Teknik Kalimantan (ITK) kita menjadi proyek strategis nasional. Supaya kita punya universitas yang kelasnya sama seperti Institut Teknik Bandung (ITB) dan Institut Teknik Surabaya (ITS). Saya dengar terakhir ini, ITK memang akan menjadi proyek strategis nasional," ungkap Rizal ditemui di balaikota, baru-baru ini. 

Dengan ITK yang nantinya menjadi proyek nasional, maka kualitas SDM Balikpapan siap dalam mengantisipasi perkembangan Balikpapan yang selama empat hingga lima tahun ini akan sangat pesat lantaran menjadi bagian dari IKN baru. 

Sebagai bentuk antisipasi,  Pemkot Balikpapan akan membentuk Forum Penyangga IKN. Juga mengajak masyarakat mulai membiasakan budaya sebagai orang ibu kota. Bahwa nantinya persaingan akan sangat tinggi, dan kualitas orang ibu kota tentu diharap bisa sangat prima. Juga dengan daya berpikir yang lebih kreatif. 

Sekolah-sekolah di Balikpapan diharapkan bisa makin berkualitas sehingga, terutama berbagai komponen masyarakat harus mulai bermental dan berperilaku selayaknya masyarakat ibu kota. 

Diakuinya, menjadi penyangga IKN akan berat jika tidak dipersiapkan dengan baik. Karena ditakutkan lebih banyak pendatang yang memanfaatkan peluang dari IKN. Misalnya ketika makin banyak kontraktor yang datang ke Balikpapan dari pulau Jawa maupun Sulawesi lantaran mereka lebih siap dibanding kontraktor Balikpapan.

 

"Ini juga yang harus ditanamkan bagi pengusaha di Balikpapan, jangan sampai terlena dan tidak mempersiapkan diri mulai dari sekarang. Juga peluang kerja, nanti akan banyak peluang kerja, namun bagi yang terampil. Makanya akan jadi sesuatu yang berat bagi masyarakat apabila sampai merasa dikalahkan oleh orang luar Balikpapan. Kalau dikalahkan orang luar, warga Balikpapan akan menjadi penonton saja. Seiring dengan itu, pendatang akan semakin banyak di Balikpapan. Hal ini menimbulkan konsekuensi yang tidak kita inginkan, yakni munculnya masalah sosial dan kriminalitas. Hal ini yang harus menjadi perhatian kita bersama," ujar Rizal. 

Karena ketika Kota Balikpapan menjadi penyangga IKN, tegas Rizal, maka tidak ada lagi masyarakat daerah, yang ada adalah Indonesia. Itu yang akan menjadi berat ketika masyarakat Balikpapan tidak mempersiapkan diri. 

Rizal mengatakan, penyangga IKN adalah daerah di sekitar IKN. Daerah yang tak bisa dipisahkan dari IKN, sehingga menjadi sangat penting lantaran sebagian kebutuhan dan pergerakan ada di daerah penyangga. Terlebih Balikpapan yang tak hanya sekedar penyangga tapi jadi pintu gerbang orang masuk ke IKN. 

"Tentu harusnya suasana IKN juga mewarnai Balikpapan, karena orang yang akan masuk IKN melalui Balikpapan. Balikpapan tentunya sangat berperan dalam pemindahan IKN. Bukan sekedar daerah pendukung saja, malah jadi pintu gerbang menuju Ibu Kota Negara," katanya. 

Rizal memaparkan, IKN yang baru ini konsepnya sangat baru. Tidak ada ibukota negara di dunia ini yang berkonsep seperti IKN nanti. Sehingga, para pemrakarsa ibu kota yang baru ini akan menggabungkan kelebihan dari berbagai tempat yang sudah dipelajari. 

Rizal optimis nantinya berbagai konsep yang akan menguntungkan bakal digabungkan untuk IKN baru. "Ibu kota ini benar-benar model baru yang lengkap menggabungkan aspek lingkungan, smart, modern. Saya kira jika ini benar-benar dituangkan maka akan luar biasa," harapnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X