KOK NGGA ADA TINDAKAN..!! Tanah Bergeser Sudah Berlangsung Lama

- Rabu, 12 Februari 2020 | 12:32 WIB
AMBLES: Tanah bergeser di lingkungan RT 51 Kelurahan Karang Joang sudah lama tidak ditanggulangi, jalan menjadi ambles.
AMBLES: Tanah bergeser di lingkungan RT 51 Kelurahan Karang Joang sudah lama tidak ditanggulangi, jalan menjadi ambles.

BALIKPAPAN -  Musibah atau bencana alam memang tidak ada yang tahu kapan terjadinya. Maka itu setiap orang diharapkan tetap waspada dengan keadaan di lingkungan sekitar, karena bencana bisa terjadi secara tiba-tiba. Seperti pergeseran tanah yang mengakibatkan ambles Jalan Soekarno-Hatta Km 11 RT 51 Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara (Balut).
Salah seorang warga RT 51 yang terdampak, Jainuddin menjelaskan, untuk pergeseran tanah yang terjadi sudah sekira 2 tahun. Saat hujan deras, tanah kadang bergerak. Makanya warga sekitar khawatir dengan kondisi tanah yang labil ini.

Menurutnya pergeseran tanah ini bukan seperti tanah yang membuat jalan jadi turun atau ambles. Tak hanya mengakibatkan jalan rusak, rumah warga pun terancam. Ada pula rumah warga yang nyaris terkena tanah bergeser. “Maka itu warga melalui ketua RT meminta bantuan alat berat untuk membantu mengeruk tanahnya, agar tidak sampai terkena rumah warga,” kata Jainuddin.

Setelah pengajuan bantuan tersebut, pemerintah melalui kelurahan sudah menurunkan alat berat berupa eksavator untuk membantu mengeruk tanah. Kelurahan juga sudah meminta perusahaan sekitar untuk membantu membuat saluran drainase. Karena memang di RT 51 ini sebelumnya tidak memiliki drainase, maka itu warga hanya membuat parit manual untuk saluran air.

“Untuk bantuan eskavator ini memang hanya beberapa kali saja kami terima, sisanya kami dibantu keluarga dan tetangga untuk menyangkul tanah tersebut, agar tidak menimbun rumah warga,” ucap Jainuddin.

Selain bantuan alat berat, warga sekitar juga mendapatkan bantuan berupa semenisasi jalan lingkungan, agar akses jalan bisa kembali dilalui warga, walaupun saat dilakukan perbaikan tanah ini justru kembali rusak.

Kalau untuk dampak yang dirasakan warga sekitar memang cukup luas. Semisal warga kesulitan menyalurkan hasil panen kebun, karena akses jalan yang rusak tidak bisa dilalui mobil pikap. Saat terjadinya pergeseran tanah, ada minyak yang keluar dari tanah. Sampel minyak sudah dibawa ketua RT dan kelurahan untuk dicek ke instansi terkait, hanya sampai saat ini belum ada hasilnya.

“Dengan mengetahui hasil sampel itu, kami juga bisa tahu asal mula minyak itu dari mana,” imbuhnya. Warga berharap kejadian seperti ini ada solusinya, karena jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan bakal terus terjadi dan semakin parah. (may/cal)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Senin, 22 April 2024 | 16:00 WIB

Pemilik Rumah dan Ruko di Paser Diimbau Punya Apar

Senin, 22 April 2024 | 12:30 WIB
X