Warga Pinrang Tewas di Mobil

- Minggu, 16 Februari 2020 | 12:37 WIB
EVAKUASI: Gufron sebelum dievakuasi pihak kepolisian ke RSKD Balikpapan untuk keperluan visum.
EVAKUASI: Gufron sebelum dievakuasi pihak kepolisian ke RSKD Balikpapan untuk keperluan visum.

 BALIKPAPAN - Warga yang berada di seputaran Jalan Soekarno-Hatta Km 14 Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara, mendadak heboh. Pasalnya, seorang pria bernama Gufron Alfatoni (39) warga Jalan Bulu Paleteang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, ditemukan meninggal di dalam mobil pikap bernomor polisi KT 8791 Y yang sedang parkir depan workshop yang terletak di RT 47 Karang Joang.

Informasi yang dihimpun Balikpapan Pos, sebelum meninggal korban yang sedang sakit meminta kepada temannya untuk diantar ke saudaranya di Samarinda. Dan Kamis (13/2) malam dia diantar ke Samarinda menggunakan mobil pikap KT 8791 Y. Namun, setibanya di Samarinda, rupanya saudaranya berangkat ke luar kota (Berau). Sehingga, Gufron dan temannya memutuskan untuk kembali ke Balikpapan. Mereka tiba di workshop tempat mereka bekerja, pada Jumat (14/2) pagi. Saat tiba, korban memilih tetap di dalam mobil, karena hendak dibawa berobat. Saat temannya kembali ke mobil, Gufron sudah tidak bergerak dan dinyatakan meninggal dunia.

Rekan-rekan kerja Gufron kebingungan, karena Gufron meninggal di dalam mobil dan selain itu tak punya sanak saudara di Balikpapan. Sehingga, rekan-rekannya melapor ke kepolisian. 

"Selama ini korban bekerja di workshop itu sebagai sopir. Tapi sejak beberapa bulan lalu dia sakit. Kemarin diminta supaya dibawa ke Samarinda, tapi tidak jumpa keluarganya. Lalu dibawa lagi ke Balikpapan, hingga akhirnya meninggal dunia," ujar Bhabinkamtibmas Karang Joang, Aiptu Marale Sagala saat dikonfirmasi Balikpapan Pos.

Ditambahkannya lagi, saat ini pihak kepolisian masih mencoba menghubungi keluarga Gufron. Sementara saat disinggung soal penyebab kematian, Sagala memperkirakan meninggal karena sakit, sebab tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Gufron.

"Mungkin karena sakit. Cuma yang jadi masalah, kenapa tidak cepat langsung dibawa berobat. Saat ini kami masih menunggu tim identifikasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. Kemudian langsung membawa jenazah korban ke rumah sakit untuk keperluan visum," ujar Sagala di TKP. (gan/cal)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X