Wali Kota : Balikpapan Tak Mau Kecolongan, Cegah Masuknya Wisatawan Asing

- Sabtu, 14 Maret 2020 | 15:17 WIB
LAWAN CORONA: Covid-19 kini berstatus Pandemi. Sebagai pintu gerbang, Balikpapan bakal ketat mengawasi seluruh pendatang yang masuk, khususnya wisatawan.
LAWAN CORONA: Covid-19 kini berstatus Pandemi. Sebagai pintu gerbang, Balikpapan bakal ketat mengawasi seluruh pendatang yang masuk, khususnya wisatawan.

BALIKPAPAN - Saat ini sejumlah perhotelan dan perbankan mulai menerapkan pemeriksaan suhu tubuh. Wali Kota Rizal Effendi sangat mendukung hal ini sebagai salah satu upaya pencegahan persebaran penyakit atau virus. Terutama di saat merebaknya isu Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) seperti sekarang ini.

Rizal menyebut, pemerintah kota meminta kerja sama dari perbankan maupun perhotelan, jika ada tamu atau nasabah dengan suhu tubuh diatas 37,5 derajat celcius untuk mengingatkan kepada yang bersangkutan dan menyampaikan laporan pada pemerintah kota.

Dengan begitu sebagai tindak lanjut, pemerintah kota bisa memantau tamu atau nasabah tersebut. Mulai dari asal yang bersangkutan, dan riwayat perjalanannya. "Ini karena mereka (perhotelan dan perbankan) melihat di berbagai tempat banyak yang melaksanakan hal serupa. Misalnya di istana negara. Saya kira sekarang hampir semua melakukan dan ini baik," ucapnya.

Deteksi dini melalui pengukuran suhu tubuh ini menunjukkan bahwa pemerintah kota Balikpapan tidak ingin kecolongan. Lebih kanjut, di Balikpapan, sebagai antisipasi di bidang pariwisata pun sudah dilakukan di dengan pemanggilan sejumlah travel.

Menurutnya dari pihak travel sudah melakukan komunikasi dengan pemerintah kota. Bahwasanya jika ada tamu, pihak travel harus melaporkan. "Jangan sampai kecolongan. Kita sudah bentuk satgas anti corona dan sudah siapkan beberapa langkah agar tidak berkembang di Balikpapan," ujarnya.

Menurut Rizal terkait pengaruh isu virus Corona ini untuk pariwisata Balikpapan, yang terpenting adalah melakukan pencegahan dahulu. Dan pastinya terkait penurunan di pariwisata ini dirasakan semua pihak.

"Sementara yang penting mudah-mudahan bisa segera dipulihkan. Cina pun katanya sudah bisa sedikit dipulihkan. Tapi kalau kasus masih tinggi, untuk wisata berat. Karena orang pun banyak yang menahan diri," ujarnya. Menurut dia, jangankan turis mancanegara, turis lokal pun mesti menahan diri. Sehingga sementara tidak mudah mencari solusi terkait pariwisata.

"Ini rencananya ada yang kapal mau masuk. Tapi saya sudah mengeluarkan surat hari ini pada KSOP dan Pelindo agar tidak diizinkan untuk bersandar. Dia membawa 70an wisatawan yang sepertinya dari Australia. Kami sudah keluarkan surat agar ditindaklanjuti, yang rencananya sandar pada tanggal 15 Maret nanti," katanya.

Menurutnya kapal tersebut berencana untuk sandar dan melanjutkan perjalanan ke Samboja melihat orang utan. Menurutnya hal semacam ini lebih tertuju pada kapal kapal wisata. "Karena kapal wisata itu membawa orang. Kalau kapal barang kan sudah ada sop yang dilakukan pihak di pelabuhan. Kan mereka yang naik ke kapal," tandasnya. (cha/rus)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X